Sampang (Antaranews Jatim) - Aparat Polres Sampang, Jawa Timur kini terus melakukan penyelidikan guna mengetahui pelaku pembunuhan guru ngaji di Desa Nagesareh, Kecamatan Banyuates yang terjadi Rabu (27/12) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Kami telah menerjunkan tim gabungan dan menggerakkan personel di masing-masing polsek untuk mencari mencari informasi dan mengendus keberadaan pelaku," kata Kapolres Sampang AKBP Nuwo Hadi Nugroho di Sampang, Kamis.
Guru ngaji yang dibunuh itu bernama bernama Idris (64). Korban diduga tewas dengan luka gorok di bagian lehernya.
Korban pertama kali ditemukan tewas oleh istrinya, Mutiah (50) dan anaknya Abd Kholik (35) di teras rumahnya.
"Korban meninggal dalam kondisi tergeletak di teras dengan kondisi bersimbah darah dan luka gorok di leher," ujar Kapolres.
Hasil penyedikan sementara petugas menyebutkan, bahwa sebelum peristiwa itu terjadi korban tengah menerima dua orang tamu yang tak dikenal dirumahnya di Desa Nagesareh pada pukul 19.00 WIB.
Berselang waktu sekitar tiga jam, korban ditemukan tewas penuh luka. Tapi pihak Kepolisian belum bisa memastikan apakah kedua orang yang bertamu tersebut yang melakukan pembunuhan atau tidak," ujar kapolres.
"Makanya, kami terus mendalami kasus ini. Salah satunya dengan meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk keluarga korban," kata Kapolres menembahkan.
Sementara itu, kini korban sudah dimakamkan di tempat pemakamam keluarga di Dusun Temor Songai, Desa Nagesareh, Kecamatan Banyuates, Sampang.
Kasus pembunuhan yang menimpa guru ngaji di Desa Nagesareh, Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, Jawa Timur yang terjadi Rabu (27/12) itu, mengejutkan warga sekitar. Sebab yang bersangkutan dikenal orang baik dan tidak memiliki musuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kami telah menerjunkan tim gabungan dan menggerakkan personel di masing-masing polsek untuk mencari mencari informasi dan mengendus keberadaan pelaku," kata Kapolres Sampang AKBP Nuwo Hadi Nugroho di Sampang, Kamis.
Guru ngaji yang dibunuh itu bernama bernama Idris (64). Korban diduga tewas dengan luka gorok di bagian lehernya.
Korban pertama kali ditemukan tewas oleh istrinya, Mutiah (50) dan anaknya Abd Kholik (35) di teras rumahnya.
"Korban meninggal dalam kondisi tergeletak di teras dengan kondisi bersimbah darah dan luka gorok di leher," ujar Kapolres.
Hasil penyedikan sementara petugas menyebutkan, bahwa sebelum peristiwa itu terjadi korban tengah menerima dua orang tamu yang tak dikenal dirumahnya di Desa Nagesareh pada pukul 19.00 WIB.
Berselang waktu sekitar tiga jam, korban ditemukan tewas penuh luka. Tapi pihak Kepolisian belum bisa memastikan apakah kedua orang yang bertamu tersebut yang melakukan pembunuhan atau tidak," ujar kapolres.
"Makanya, kami terus mendalami kasus ini. Salah satunya dengan meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk keluarga korban," kata Kapolres menembahkan.
Sementara itu, kini korban sudah dimakamkan di tempat pemakamam keluarga di Dusun Temor Songai, Desa Nagesareh, Kecamatan Banyuates, Sampang.
Kasus pembunuhan yang menimpa guru ngaji di Desa Nagesareh, Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, Jawa Timur yang terjadi Rabu (27/12) itu, mengejutkan warga sekitar. Sebab yang bersangkutan dikenal orang baik dan tidak memiliki musuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017