Bojonegoro (Antara Jatim) - Komunitas Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur akan menggelar Festival Samin yang akan diisi dengan berbagai kegiatan seni budaya khas daerah setempat pada 22 Desember.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Suyanto, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan berbagai kegiatan dalam Festival Samin semuanya merupakan prakarsa warga di komunitas Samin di Dusun Jepang.
Kegiatan Festival Samin, lanjut dia, akan diawali sarasehan yang akan diikuti warga di komunitas setempat di Balai Budaya Samin, pada 21 Desember malam hari. Sarasehan akan membahas perjuangan Ki Samin Surosentiko, juga filsafat dalam menjalani hidup melawan penjajahan kolonial Belanda.
"Sarasehan diikuti warga setempat yang akan membahas perjuangan Ki Samin Surosentiko melawan penjajah Belanda. Warga juga pihak luar harus tahu bahwa samin bukan mengandung konotasi 'nyamin' (acuh tak acuh)," kata dia, menjelaskan.
Menyusul setelah itu, lanjut dia, pagi harinya akan digelar jalan santai juga oleh warga setempat, dan kegiatan sosialisasi tentang kesehatan yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag).
"Kegiatan juga akan diisi kesenian reog jaran kepang juga karawitan Samin Laras yang semuanya dilakukan warga di komunitas Samin," tutur dia yang biasa dipanggil Yanto Munyuk.
Selain itu, lanjut dia, juga akan digelar berbagai kegiatan kesenian lainnya mulai drama Samino-Samini, tari Thengul dan pergelaran Wayang Thengul dengan dalang warga di komunitas Samin.
"Ada kegiatan arak-arakan warga dengan tema 'Wayah Samin' yang akan dipimpin Bambang putra Hardjo Kardi trah Samin Surosentiko," ujarnya.
Disbudpar, lanjut dia, mendukung kegiatan Festival Samin dengan akan membagikan film dokumenter dalam bentuk CD dengan durasi 40 menit kepada peserta sarasehan juga warga luar yang hadir dalam kegiatan dalam Festival Samin.
"Film dokumenter itu berisi berbagai perjualan Ki Samin Surosentiko dalam melawan penjajah Belanda juga filsafat hidupnya yang berisi ajaran kebajikan," ucapnya.
Ia menambahkan kegiatan Festival Samin ini bisa menambah agenda pariwisata yang berbasis budaya di daerahnya sebagai usaha menarik pengunjung dari luar daerah, selain lokal.
"Kegiatan Festival Samin akan diagendakan setahun sekali," ucapnya, menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Suyanto, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan berbagai kegiatan dalam Festival Samin semuanya merupakan prakarsa warga di komunitas Samin di Dusun Jepang.
Kegiatan Festival Samin, lanjut dia, akan diawali sarasehan yang akan diikuti warga di komunitas setempat di Balai Budaya Samin, pada 21 Desember malam hari. Sarasehan akan membahas perjuangan Ki Samin Surosentiko, juga filsafat dalam menjalani hidup melawan penjajahan kolonial Belanda.
"Sarasehan diikuti warga setempat yang akan membahas perjuangan Ki Samin Surosentiko melawan penjajah Belanda. Warga juga pihak luar harus tahu bahwa samin bukan mengandung konotasi 'nyamin' (acuh tak acuh)," kata dia, menjelaskan.
Menyusul setelah itu, lanjut dia, pagi harinya akan digelar jalan santai juga oleh warga setempat, dan kegiatan sosialisasi tentang kesehatan yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag).
"Kegiatan juga akan diisi kesenian reog jaran kepang juga karawitan Samin Laras yang semuanya dilakukan warga di komunitas Samin," tutur dia yang biasa dipanggil Yanto Munyuk.
Selain itu, lanjut dia, juga akan digelar berbagai kegiatan kesenian lainnya mulai drama Samino-Samini, tari Thengul dan pergelaran Wayang Thengul dengan dalang warga di komunitas Samin.
"Ada kegiatan arak-arakan warga dengan tema 'Wayah Samin' yang akan dipimpin Bambang putra Hardjo Kardi trah Samin Surosentiko," ujarnya.
Disbudpar, lanjut dia, mendukung kegiatan Festival Samin dengan akan membagikan film dokumenter dalam bentuk CD dengan durasi 40 menit kepada peserta sarasehan juga warga luar yang hadir dalam kegiatan dalam Festival Samin.
"Film dokumenter itu berisi berbagai perjualan Ki Samin Surosentiko dalam melawan penjajah Belanda juga filsafat hidupnya yang berisi ajaran kebajikan," ucapnya.
Ia menambahkan kegiatan Festival Samin ini bisa menambah agenda pariwisata yang berbasis budaya di daerahnya sebagai usaha menarik pengunjung dari luar daerah, selain lokal.
"Kegiatan Festival Samin akan diagendakan setahun sekali," ucapnya, menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017