Malang (Antara Jatim) - Wali Kota Malang Moch Anton menyarankan anak-anak muda di wilayahnya menjadi "job creator" atau pencetak lapangan kerja, bukan "job seeker" atau pencari kerja.

"Kita akan menerima bonus demografi.  Kondisi ini bisa positif dan bisa negatif bila tidak dikelola dengan baik. Oleh karenanya kepada generasi muda saya tekankan jangan hanya sebatas sebagai pencari kerja,  tapi jadilah pencetak lapangan kerja," kata Moch Anton di hadapan forum temu bisnis di gedung Smesco Jakarta, Sabtu (9/12) malam.

Dalam rilis yang diterima Antara di Malang, Jawa Timur, Minggu, Anton mengemukakan anak-anak muda di Kota Malang sudah bertransformasi ke arah sana (pencetak lapangan kerja). Hal ini dibuktikan dengan makin banyaknya ekonomi kreatif dan wirausaha baru dari kalangan generasi millenia.

Kondisi itu juga terpotret dari data statistik yang mencatat penurunan angka pengangguran terbuka di Kota Malang, dari 43,62 persen menjadi 29,60 persen. Ini terkontribusi dari tumbuh dan berkembangnya ekonomi kreatif di kota pendidikan itu.

Di hadapan Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Anak AGung Gede Ngurah Puspayoga,  Duta Koperasi Dedi Gumelar dan Dewi Motik,  pengurus KADIN dan HIPMI, Wali Kota Anton menyampaikan stabilitas ekonomi Kota Malang dan kelaikan usaha.

Kelaikan usaha tersebut  di antaranya tergambar dari Indeks Pembangunan Manusia IPM) mencapai 80,46 persen, pertumbuhan ekonomi 5,6 persen serta laju inflasi yang di bawah angka 3 persen.

Tak hanya Anton,  anggota Komisi X DPR RI  Anang Hermansyah pun meyakinkan hadirin bahwa Kota Malang adalah kota layak untuk berusaha. "Bisnis Anang Karaoke pertama kali didirikan di kota Malang, bahkan karaoke keluarga ini yang mempelopori pembayaran royalti untuk lagu-lagu yang dibawakan di layanan Anang Karaoke.

Menurut Anang, pertimbangannya  arek arek (anak-anak) Malang adalah arek yang menghargai musik dan karakter akademisnya sangat tinggi. Ia mengaku tidak salah pilihan untuk menjadikan Kota Malang sebagai prototipe usahanya  yang sekarang sudah berkembang di 10 kota lainnya.
    
Itu semua, kata Anang, karena distimulus prospek bisnis di Kota Malang,  bahkan sekarang bisnis suami Ashanty itu mulai ekspansi ke ranah yang lain, yakni bisnis kue A Six di Bhumi Arema.

Acara dilanjutkan dengan peninjauan stand produk oleh Menteri Koperasi dan UKM. Pada saat meninjau produk yang dipamerkan, Menteri Puspayoga langsung tertarik dengan salah satu produk dari Malang, yakni kacamata dari kayu.

"Ini cukup menarik, kokoh dan artistik. Saya beli dan saya harapkan produk kerajinan seperti ini mampu berperan dalam pasar global. Oleh karena itu, pertahankan kualitasnya, kalau bisa juga harus ditingkatkan, teramsuk desainnya agar lebih marketable," katanya.

Direktur Smesco,  Emilia Suhaemi mengemukakan alasan kenapa menghadirkan Kota Malang,  karena kota pendidikan ini,  menurutnya memiliki potensi yang sangat besar,  di antaranya terkait dengan ekonomi kreatifnya.

"Oleh karenanya,  Smesco memberikan penghargaan kepada para pelaku usaha yang dinilai berhasil mengembangkan kreativtas sekaligus mampu menginspirasi dan memotivasi  para pelaku usaha lainnya untuk naik level. Karenanya awarding ini juga kami beri label ajang naik kelas UKM,"ujar Emilia.

Sementara itu, sesi penganugerahan Smesco Award 2017 tersebut terseleksi 150 wirausaha dan terpilih 21 wirausaha yang dinilai menginspirasi. Terbagi menjadi 5 kategori yang meliputi kategori wira usaha inovatif yang inspiratif,  kategori wirausaha berbasis kearifan Lokal,  kategori wirausaha pemula, kategori wirausaha wanita dan kategori berorientasi ekspor.

Untuk penghargaan kategori berorientasi ekspor tersebut, berhasil menempatkan salah satu pengusaha Malang raya diantara 14 peraih award lainnya, atas nama Hari Mastutik,  pengusaha keripik buah dengan kategori berorientasi ekspor yang inspiratif.

Ajang penganugerahan Smesco Award 2017 dan Malang Forum Buisness Festival yang digelar di gedung Smesco Jakarta itu dihelat atas kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM,  Smesco Indonesia, Asosiasi kuliner Nusantara,  Pemerintah Kota Malang dan KADIN.

Di ajang tersebut, selain Wali Kota Malang Moch Anton bersama sejumlah kepada organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot Malang, Ketua DPRD Kota Malang Abdul Hakim bersama sejumlah anggota dewan juga hadir pada acara tersebut.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017