Gresik (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berencana mengembangkan tanaman tembakau jenis virginia pada tahun 2018, karena memiliki iklim yang panas, dan cocok untuk budi daya tanaman tersebut.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Suyono di Gresik, Senin mengakui pengembangan ini dari sisi ekonomi lebih menguntungkan dibanding menanam komoditas yang lain, misalnya padi.

"Padi hasilnya lima banding dua, yaitu lima untuk tembakau dan dua untuk padi. Hasil itu didapat apabila panen keduanya dapat menghasilkan panen maksimal," kata Suyono.

Selain itu, kata dia, wilayah Kabupaten Gresik juga pernah menjadi pusat perkebunan tembakau seluas 500 hektare yang menyebar di beberapa wilayah bagian Selatan, yaitu di Kecamatan Wringinanom, Balongpanggang, Benjeng dan Menganti.

"Keadaan inilah yang kembali kami gagas bersama Dinas Pertanian Gresik untuk mengembangkan tembakau agar menjadi salah satu komoditas pertanian di Gresik sebagai diversifikasi tanaman pangan," katanya.

Ia mengatakan, budi daya tanaman tembakau yang akan dilakukan berbeda dengan budi daya yang sudah pernah ada, baik dari sisi perencanaan, perlakuan serta jenis tembakau yang akan ditanam juga berbeda dari jenis tembakau yang pernah ada di Gresik sebelumnya.

"Kami menanam tembakau jenis virginia yang secara ekonomi harganya lebih mahal dibanding jenis tembakau lokal yang selama ini dibudidayakan di Gresik," tuturnya.

Rencananya, kata Suyono, akan ada delapan titik areal di dua kecamatan untuk pengembangan, yaitu Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng.

Suyono mengatakan, pengembangan dilakukan dengan menggunakan Dana bagi hasil cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), dan telah dilakukan analisa kesesuaian lahan dengan komoditas tembakau virginia.

"Setelah uji tanah yang dilakukan pada tahun ini di 20 titik lahan. Ternyata yang cocok hanya ada di 8 titik (desa) 2 wilayah Kecamatan, yaitu Balongpanggang dan Benjeng," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Gresik, Agus Djoko Waluyo mengatakan, sesuai penelitian 8 desa yang cocok yaitu, 3 desa di Kecamatan Benjeng yakni Desa Lundo, Desa Sirnoboyo dan Desa Sedapurklagen.

Sedangkan di Wilayah Kecamatan Balongpanggang terdapat di 5 desa yaitu, Desa Wotansari, Desa Sekarputih, Desa Jombangdelik, Desa Brangkal dan desa Dapet.
 
"Uji coba akan dimulai pada tahun 2018 ini, Dinas Pertanian Gresik menyiapkan lahan sekitar 1,5 hektare dengan melibatkan 75 orang petani tembakau, dan kami berikan penyuluhan. Yang jelas ada perlakuan berbeda terhadap tenaman tembakau ini disbanding komuditas tanaman lain," katanya.

Ia berharap, tanaman tembakau itu bisa dipanen setelah 6-7 bulan, dan dalam prosesnya diharapkan pula tidak turun hujan.

"Nanti penjualan hasil panen akan dibeli oleh pengepul tembakau, dan kami sudah melakukan kesepakatan awal dengan Asosisasi Petani Tembakau Jawa Timur untuk membeli hasil panenan tembakau virginia Gresik," tuturnya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017