Situbondo (Antara Jatim) -  Bank Indonesia (BI) Jember dan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melakukan penandatanganan "memorandum of understanding" (MoU) atau nota kesepahaman  untuk pengembangan beras organik di Kota Santri itu.

"Kami mempertimbangkan faktor peningkatan produksi yang terhambat karena persoalan kesuburan tanah sudah kritis atau unsur haranya tipis dan kadar organik hanya tinggal dua persen dari normal kadar organik lima persen," kata Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto usai acara Penadantanganan Kesepakatan Bersama antara Perwakilan BI Jember dan Pemkab Situbondo di Pendopo Kabupaten Situbondo, Senin.

Keadaan ini tentunya, kata dia, pemerintah daerah berharap peran Bank Indonesia (BI) untuk ikut memfasilitasi tersedianya kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan teknologi kekinian dalam rangka penyuburan tanah.

Selain itu, katanya, diharapkan juga dapat memanfaatkan limbah-limbah hasil pertanian maupun peternakan bisa menjadi bahan organik yang bisa dikelola, sehingga efisiensi pembiayaan penyelesaian penyuburan tanah menjadi lebih ringan dan hasilnya maksimal.

"Pemerintah daerah juga telah memfasilitasi kelompok masyarakat utamanya pemuda yang tergabung di koperasi yang saat ini sudah membuat standarisasi penyuburan tanah dengan bahan organik," ucapnya.

Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember, Achmad Bunyamin mengatakan BI hanya bisa bekerja sama dengan koperasi maupun kelompok tani dalam pengembangan pertanian organik dalam hal ini beras organik.

"Sebenarnya kami memiliki lima kabupaten yang sudah bekerja sama, dan yang belum tersentuh pertanian organik itu hanya di Kabupaten Situbondo," katanya.

Menurut dia, penandatangan kesepakan bersama pengembangan beras organik diharapkan bisa menyingkronkan dari sisi hulu hingga hilir dan mulai tanam hingga jual.

"Kalau bentuk kerja samanya itu bukan memberi modal, tetapi bantuan teknis dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) serta memberikan pelatihan-pelatihan terkait dengan pengembangan beras organik di Situbondo," katanya. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017