Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan Dewan Riset Daerah provinsi berperan penting membantu optimalisasi usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) serta koperasi setempat.

"Mekanismenya melalui memberikan masukan kepada Pemprov Jatim agar produk-produk UMKM bisa memiliki dan meningkat nilai tambah," ujarnya di sela menjadi pembicara seminar nasional dan sidang paripurna Dewan Riset Nasional di Jakarta, Kamis.

Melalui siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, dijelaskan salah satunya adalah menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam proses produksi pelaku UMKM.

"Sebagai contoh, di Jember sudah tidak ada penjual pisang, tapi para petani dan pelaku UMKM mengolahnya menjadi keripik pisang yang bisa memberikan nilai tambah cukup besar," ucapnya.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan nilai tambah para petani dan pelaku UMKM, juga ditumbuhkan lembaga keuangan mikro sebagai lembaga keuangan di desa, yaitu bantuan permodalan yang sebesar Rp25 juta per desa.

"Hal-hal seperti ini adalah hasil dari masukan dari DRD Jatim yang disesuaikan dengan kondisi lapangan," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Langkah pengembangan sektor UMKM, kata dia, khususnya industri primer dengan menggunakan skema pembiayaan bunga kompetitif atau model "loan agreement" juga dilakukan di Jatim guna menciptakan nilai tambah di pedesaan.

"Tak itu saja, pengendalian urbanisasi dan membangun jiwa sebagai pelaku usaha juga terus dilakukan," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Karena itulah, lanjut dia, pembangunan di Jatim tidak lepas dari peran dan kontribusi besar DRD Jatim yang secara berkelanjutan memberikan masukan-masukan kepada Pemprov Jatim. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017