Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen menguatkan perdagangan antardaerah sehingga berimbas pada peningkatan dan perbaikan pasar dalam negeri di sejumlah provinsi.

"Penguatan perdagangan dalam negeri dilakukan dengan memaksimalkan perdagangan antardaerah yang terus digalakkan oleh Jatim," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo di sela pertemuan APPSI di Surabaya, Rabu.

Salah satu yang dilakukan, kata dia, melalui temu bisnis yang terbukti menjadi pengungkit nilai perdagangan antardaerah bagi Provinsi Jatim.

"Model kegiatan yang telah telah menjadi ikon Jatim ini pada tahun 2017, misalnya, telah dilaksanakan sebanyak sembilan kali  dengan total transaksi mencapai Rp5,26 triliun," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Selain itu, untuk mendorong perdagangan antardaerah beserta pencatatannya secara "update" dan erta terintegrasi, Pemprov Jatim juga sudah membangun Sistem Informasi Perdagangan Antar Pulau (SIPAP) Jatim.

Dengan demikian, lanjut dia, SIPAP tidak hanya bermanfaat bagi Jatim, tapi juga bagi provinsi lainnya di Indonesia sehingga sinergi dengan provinsi-provinsi di dalam negeri mampu terwujud.

Sementara itu, pada tahun ini kegiatan misi dagang ini diikuti oleh sepuluh Kantor Perwakilan Dagang (KPD), antara lain Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Bali, NTT, NTB, dan Papua Barat.

"Tak itu saja, misi dagang juga diikuti  pengusaha dan BUMD Jatim dan mitra dari 10 provinsi yang terdapat KPD, baik dari BUMN maupun BUMD-nya," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut. (*)
Video Oleh Fiqih Arfani

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017