Surabaya (Antara Jatim) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar sosialisasi program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Kreatif di Desa Pesanggaran Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Jumat.

Kepala Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPDKB) Banyuwangi M Pua Jiwa dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya mengatakan program KKBPK bertujuan mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas. Hal ini dilakukan dengan melaksanakan fungsi-fungsi keluarga dan ekonomi produktif.

“Misi program ini (KKBPK) adalah melakukan pembangunan keluarga dengan ekonomi produktif dan pelaksanaan fungsi keluarga," katanya.

Dia menjelaskan, untuk menjadi keluarga yang berkualitas, keluarga Indonesia harus mengikuti program Keluarga Berencana (KB) yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Pasalnya, ledakan pertumbuhan penduduk sangat berpotensi menyebabkan gejolak sosial dalam masyarakat. 

“Penduduk adalah sentra pembangunan, jika tidak dikendalikan berpotensi menimbulkan gejolak sosial, maka dari itu harus ikut KB,” jelas Pua. 

Berkaitan dengan hal itu, Kepala Pendidikan dan Pelatihan (diklat) BKKBN Jawa Timur Edi Aries Manto menambahkan bahwa keluarga berkualitas dapat diukur dari peningkatan  ketahanan dan kesejahteraan keluarga tersebut. “Indikator keluarga yang mengalami peningkatan ketahanan dan kesejahteraan dapat dilihat dari pelaksanaan 8 fungsi keluarga,” tambah Edi.

Untuk diketahui, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2014 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, keluarga berencana dan sistem informasi keluarga disebutkan 8 fungsi keluarga tersebut meliputi: fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, serta fungsi pembinaan lingkungan. 

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi IX Dapil Jawa Timur III (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso) Nihayatul Wafiroh menyampaikan bahwa perempuan memegang peranan penting dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Pasalnya, ibu adalah sekolah pertama bagi anak.

“Makanya, ibu-ibu juga harus memiliki pemahaman dan pengetahuan yang luas, kunci keluarga berkualitas ada ditangan perempuan,” tuturnya. 

Nihayah juga menekankan bahwa dalam sebuah keluarga, tidak ada supremasi laki-laki maupun perempuan. “Laki-laki dan perempuan mempunyai tanggung jawab yang sama dalam keluarga,” katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017