Madiun (Antara Jatim) - Hasil panen tanaman tembakau milik petani di Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada tahun 2017 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya karena kondisi cuaca yang menguntungkan. 
     
"Panenan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Tahun 2017 ini kondisi cuaca dan curah hujan sangat mendukung sehingga tanaman tembakau tumbuh subur dan tidak gagal panen," ujar Ketua Asosiasi Petani Tembakau Kabupaten Madiun, Lilik Indarto kepada wartawan di Madiun, Rabu.
     
Menurut dia, pada musim panen tahun ini yang bertepatan dengan musim kemarau, petani tembakau bisa memanen 1,8 ton hingga 2 ton daun tembakau setiap hektarenya. 
     
Sedangkan pada tahun lalu, petani mengalami kerugian besar akibat gagal panen yang mencapai 50 persen lebih karena tingginya curah hujan.
     
Tidak hanya hasil panen yang meningkat, harga jual tembakau juga ikut naik karena kualitas daun yang dipanen lebih baik, yakni tidak ada yang menguning dan kering.
     
Dimana, harga jual tembakau saat ini mencapai kisaran Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram untuk varietas bagus yang biasa digunakan rokok kretek. Sedangkan tembakau untuk rokok "mild" mencapai Rp42 ribu per kilogramnya.
     
"Sementara, pada tahun lalu harga jual tembakau hanya di kisaran lima belas ribu hingga tiga puluh ribu rupiah saja per kilogram. Hal itu karena daun tembakaunya jelek, kuning, dan kering. Tahun ini lebih baik kualitasnya sehingga harganya juga tinggi," kata dia. 
     
Para petani mengaku bersyukur karena tahun ini cuaca dan curah hujan sangat mendukung untuk penanaman tanaman tembakau. Dalam setahun, tanaman tembakau di Desa Ngale yang merupakan sentra tembakau di Kabupaten Madiun, bisa dipanen selama empat bulan saat musim kemarau berlangsung.
     
Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Madiun mencatat, sentra tembakau di wilayah setempat terdapat di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pilangkenceng, Mejayan, Saradan, dan Balerejo dengan luas lahan lebih dari 276 hektare. 
     
Adapun, sentra terbesar terdapat di Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng yang luas lahan tembakaunya mencapai 126 hektare lebih. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017