Surabaya (Antara Jatim) - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya mengusulkan kepada pemerintah kota setempat agar membuka sentra usaha kecil menengah di kawasan ramai atau tepatnya di stasiun kereta api.
     
Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mazlan Mansyur, di Surabaya, Jumat, mengatakan penentuan lokasi sentra UKM harus lebih selektif  karena sampai sekarang masih ada beberapa sentra UKM yang masih sepi.

"Bahkan setiap hari cenderung tidak didatangi pembeli. Ini salah satunya di sentra UKM MERR," katanya.

Menurut dia, gedung khusus untuk menggelar produk hasil usaha UKM di MERR Surabaya tersebut relatif sepi dari pengunjung. Bahkan sehari hanya lima sampai delapan orang yang mampir.

Saat ini, lanjut dia, pemkot sedang berencana membangun sentra UKM baru di beberapa titik seperti di Bandara Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak dan Park and Ride Mayjend Sungkono.

"Kami minta ada pertimbangan khusus, terkait potensi dan hitungan target penjualan di setiap titik," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap jangan sampai sentra UKM sudah dibangun bagus namun ternyata kurang menarik pembeli karena tidak ada pertimbangan yang kuat untuk mendirikan sentra UKM di titik tersebut.

Ia mengusulkan selain di tiga tempat tadi, akan lebih baik di stasiun kereta api juga didirikan sentra UKM. "Di sana jelas ramai, menjadi potensi untuk menjual barang oleh-oleh. Kami mengusulkan di sana didirikan sentra UKM," ujar Mazlan.

Mazlan juga mencontohkan kegagalan pemkot yang tidak perlu diulang yakni pembangunan sentra kuliner di rusun kawasan Jalan Urip Sumoharjo. Meski di kawasan pemukiman, ternyata tidak membuat sentra kuliner di sana ramai, malah justru sepi.

"Ya tidak apa-apa dibangun di bandara, pelabunan dan park and ride lalu ditambah dengan di Stasiun Gubeng. Agar lebih maksimal dalam rangka mendorong omset pelaku UKM," katanya. (*)
     

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017