Surabaya (Antara Jatim) - Tempat penampungan air atau mini bozem seluas 1,1 hekatre yang baru selesai dibangun di kawasan Wonorejo, Rungkut, Kota Surabaya untuk mengatasi banjir yang seringkali terjadi saat musim hujan, merupakan inisiatif warga setempat.
     
Ketua RW 06 Perumahan Nirwana Eksekutif, Eddy Sarwana, di Surabaya, Minggu, mengatakan inisiatif warga RW 06 untuk membuat mini bozem dikarenakan kondisi perumahannya yang acapkali tergenang air ketika musim hujan, utamanya ketika curah hujan sangat tinggi. 

"Karena kapasitas salurannya sedikit dan ada 7 RW. Karena itu, kami lalu sampaikan ke kelurahan. Kemudian muncul ide membuat kantong air dan bu wali kota merespons positif sehingga terlaksana," kata Eddy Sarwana.  

Menurut Eddy, mini bozem tersebut dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Pematusan Kota Surabaya selama tiga bulan. Luas total mini bozem di Perum Nirwana Eksekutif tersebut mencapai 1,1 hektare. 

Sementara untuk luasan area penampungan airnya seluas 6.000 meter persegi. "Kami berharap bozem ini bukan hanya tempat penampungan air, tetapi ke depan juga menjadi pusat interaksi warga. Karena itu, kami berancana membuat hutan terpadu dan juga kebun sayur organik," katanya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada saat meresmikan Mini Bozem Woniorejo pada Sabtu (9/9) mengaku senang dengan apa yang sudah dilakukan warga setempat yang berhasil menyulap tanah kosong menjadi sebuah mini bozem. 

Risma memberikan apresiasi kepada warga Perum Nirwana Eksekutif yang memiliki inisiatif untuk membangun mini bozem di lingkungannya. Menurut wali kota, selama ini, umumnya warga berkeberatan ketika lingkungan tempat tinggalnya dijadikan waduk penampungan air.

"Awalnya warga mengirim surat untuk dibuatkan mini bozem. Oke kami buatkan kalau tanahnya memungkinkan. Biasanya banyak yang tidak mau ditempati waduk. Kami sampai merayu. Tapi di sini warganya punya inisiatif dan partisipasi yang luar biasa. Atas nama Pemkot Surabaya, saya menyampaikan terima kasih," ujar wali kota.

Menurut Risma, keberadaan mini bozem tersebut sangat penting karena ketika musim hujan, mini bozem tersebut akan berfungsi untuk penampungan air sehingga masalah genangan air yang terjadi karena tidak adanya tempat tampungan air, bisa teratasi. Terlebih di kawasan perumahan, sistem drainase di perumahan sejak dulu kebanyakan hanya saluran tersier di depan rumah. Jarang sekali ada saluran sekunder. 

"Sementara ketika musim kemarau, ini bisa jadi penetrasi air di bawah tanah supaya air laut tidak masuk. Karena air bawah tanah kita kalau kering, bisa terjadi intrusi air laut," katanya.

Pemkot Surabaya selama ini memiliki perhatian besar pada kebaradaan bozem ini. Menurut wali kota, sejak 2010 lalu, sudah ada kurang lebih 20 bozem yang telah dibangun Pemkot Surabaya. 

"Setiap tahun, sedikitnya ada lima bozem yang kami bangun," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017