Surabaya (Antara Jatim) - Fasilitas buku kesehatan jemaah haji tetap berlaku setelah pulang ke daerah masing-masing, kata pejabat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya.
Kepala KKP Kelas 1 Surabaya Muhammad Budi Hidayat melalui rilis yang disampaikan kepada wartawan di Surabaya, Jumat, menjelaskan buku kesehatan tersebut tetap berlaku selama 14 hari, atau dalam kurun waktu dua minggu setelah kepulangan jemaah haji di daerah masing-masing.
"Bila dalam kurun waktu dua minggu mengalami sakit demam seperti gejala penyakit di Arab Saudi segera melapor dan mengobati ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa buku kesehatan," katanya.
Jemaah haji debarkasi Surabaya kelompok terbang (kloter) 1 tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya Kamis (7/9) malam, atau sehari lebih awal dari yang dijadwalkan, yaitu sebanyak 447 jemaah haji asal Kabupaten Kediri dan sebagian Kota Surabaya.
Setibanya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, jemaah haji kloter 1 tersebut harus melalui pemeriksaan pemindaian suhu tubuh untuk pemeriksaan kesehatan.
Selanjutnya diperbolehkan pulang ke daerah asal masing-masing menggunakan bus yang telah disediakan, setelah melalui pengecekan dokumen.
Namun Budi mengatakan, dari 447 jemaah haji kloter 1 debarkasi Surabaya yang semalam telah tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, terdapat seorang asal Kediri, berusia 58 tahun, yang harus mendapat penanganan medis di Poliklinik Asrama Haji Sukolilo Surabaya karena penyakit diabetes militus.
"Kadar gulanya meningkat saat mendarat di Bandara Juanda, sehingga harus mendapat penanganan medis di Poliklinik Asrama Haji Sukolilo Surabaya," katanya.
Menurut dia, yang bersangkutan memang punya riwayat penyakit diabetes sejak sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Namun Budi memastikan seorang haji asal Kediri ini akan segera dipulangkan. "Masih menunggu ambulan dari Kediri untuk nantinya akan dirawat di sana," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017