Bojonegoro (Antara Jatim) - Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta menyatakan
penetapan kawasan cagar alam geologi (KCAG) dan "geopark" (taman bumi)
di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menunggu surat usulan dari Gubernur
Jawa Timur kepada Kementerian ESDM.
"Menteri ESDM mengeluarkan penetapan KCAG dan geopark berdasarkan usulan Gubernur Jawa Timur, dengan mengacu dokumen yang kami kirimkan," kata peneliti UPNV Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan, ketika sosialisasi kawasan cagar alam geologi dan geopark di Kecamatan Gondang, Bojonegoro, Rabu.
UPNV, menurut dia, sudah mengirimkan dokumen penelitian 19 geosite cagar alam geologi dan geopark petroleum di Bojonegoro kepada Pemprov Jawa Timur, beberapa waktu lalu
Bahkan, ia mengaku sudah mengecek kelanjutan dokumen hasil penelitian Tim UPNV langsung kepada Kepala Biro Administrasi Sumber Daya Alam (SDA) Pemprov Jawa Timur, tetapi sampai saat ini surat usulan kepada Menteri ESDM masih dalam proses.
"Kami sudah melakukan presentasi secara langsung kepada Biro Administrasi SDA Pemprov Jawa Timur terkait KCAG dan geopark Bojonegoro," katanya.
Ia menggambarkan geosite cagar alam geologi dan petroleum yang ada di daerah setempat merupakan "petroleum" eko sistem yang bisa dilihat secara langsung tanpa harus melakukan pengeboran.
Padahal untuk mengetahui petroleum eko sistem di berbagai tempat harus melakukan pengeboran dengan kedalaman sekitar 3 kilometer.
"Tapi di Bojonegoro petroleum ekosistem bisa dilihat secara langsung di permukaan. Salah satunya di situs Kedungamor, di Kecamatan Temayang," kata dia.
Sesuai data 19 geosite yang masuk cagar alam geologi dan "petroleum geopark yaitu "petroleum geoheritage" Wonocolo di Kecamatan Kedewan, geosite "antiklin" Kawengan, juga di Kecamatan Kedewan dan geosite Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.
Selain itu, geosite Kedungmaor, di Kecamatan Temayang, geosite Kedung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, geosite gigi hiu, dan geosite undak Bengawan Solo.
Lainnya geosite Gunung Watu, Watu Gandul, Selo Gajah dan Banyu Kuning, semuanya di Kecamatan Gondang, sedangkan yang masuk "geopark" yaitu Sendang Gong di Desa Gunung Sari, Kecamatan Baureno, Gunung Pegat, Gua Soka, dan makam orang Kalang.
Tim UPN Yogyakarta dalam sosialisasi memutar film dalam bentuk DVD dan menyerahkan tulisan di masing-masing geosite kepada pemkab, Perhutani, selain juga menyerahkan banner lokasi yang berisi sejarah geologi kepada masing-masing pokdarwis.
Hadir dalam acara sosialisasi antara lain, Ketua Pusat Studi Mineral dan Energi UPNV Djoko Susilo, Asisten II Pemkab Bojonegoro Setyo Yuliono, Kepala Bagian ESDM Darmawan, jajaran Kesatuan Pemangkutan Hutan (KPH) Bojonegoro dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) di masing-masing lokasi geosite.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Menteri ESDM mengeluarkan penetapan KCAG dan geopark berdasarkan usulan Gubernur Jawa Timur, dengan mengacu dokumen yang kami kirimkan," kata peneliti UPNV Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan, ketika sosialisasi kawasan cagar alam geologi dan geopark di Kecamatan Gondang, Bojonegoro, Rabu.
UPNV, menurut dia, sudah mengirimkan dokumen penelitian 19 geosite cagar alam geologi dan geopark petroleum di Bojonegoro kepada Pemprov Jawa Timur, beberapa waktu lalu
Bahkan, ia mengaku sudah mengecek kelanjutan dokumen hasil penelitian Tim UPNV langsung kepada Kepala Biro Administrasi Sumber Daya Alam (SDA) Pemprov Jawa Timur, tetapi sampai saat ini surat usulan kepada Menteri ESDM masih dalam proses.
"Kami sudah melakukan presentasi secara langsung kepada Biro Administrasi SDA Pemprov Jawa Timur terkait KCAG dan geopark Bojonegoro," katanya.
Ia menggambarkan geosite cagar alam geologi dan petroleum yang ada di daerah setempat merupakan "petroleum" eko sistem yang bisa dilihat secara langsung tanpa harus melakukan pengeboran.
Padahal untuk mengetahui petroleum eko sistem di berbagai tempat harus melakukan pengeboran dengan kedalaman sekitar 3 kilometer.
"Tapi di Bojonegoro petroleum ekosistem bisa dilihat secara langsung di permukaan. Salah satunya di situs Kedungamor, di Kecamatan Temayang," kata dia.
Sesuai data 19 geosite yang masuk cagar alam geologi dan "petroleum geopark yaitu "petroleum geoheritage" Wonocolo di Kecamatan Kedewan, geosite "antiklin" Kawengan, juga di Kecamatan Kedewan dan geosite Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.
Selain itu, geosite Kedungmaor, di Kecamatan Temayang, geosite Kedung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, geosite gigi hiu, dan geosite undak Bengawan Solo.
Lainnya geosite Gunung Watu, Watu Gandul, Selo Gajah dan Banyu Kuning, semuanya di Kecamatan Gondang, sedangkan yang masuk "geopark" yaitu Sendang Gong di Desa Gunung Sari, Kecamatan Baureno, Gunung Pegat, Gua Soka, dan makam orang Kalang.
Tim UPN Yogyakarta dalam sosialisasi memutar film dalam bentuk DVD dan menyerahkan tulisan di masing-masing geosite kepada pemkab, Perhutani, selain juga menyerahkan banner lokasi yang berisi sejarah geologi kepada masing-masing pokdarwis.
Hadir dalam acara sosialisasi antara lain, Ketua Pusat Studi Mineral dan Energi UPNV Djoko Susilo, Asisten II Pemkab Bojonegoro Setyo Yuliono, Kepala Bagian ESDM Darmawan, jajaran Kesatuan Pemangkutan Hutan (KPH) Bojonegoro dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) di masing-masing lokasi geosite.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017