Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan Jawa Timur memberikan beasiswa S2 untuk puluhan guru SMA/SMK di wilayah itu sebagai salah satu program seiring pelimpahan wewenang SMA/SMK dari kabupaten/kota ke provinsi.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman di Surabaya, Rabu menuturkan, program beasiswa ini hanya diberikan pada guru di jenjang pendidikan menengah sesuai kewenangan yang ada. Ada 70 guru yang telah lolos mengikuti seleksi dan akan mengikuti program kuliah di Universitas Negeri Malang (UM) untuk tahun ini.
"Kuliahnya di UM. Tapi ada semacam tambahan 'sandwich program' yang dilakukan di perguruan tinggi luar negeri. Biasanya kita kirim ke Tiongkok tapi angkatan ini kita akan kirim ke Amerika. Pemberian beasiswa tersebut menelan anggaran sekitar Rp30 miliar," kata Saiful.
Saiful mengakui, pemberian beasiswa ini sebagai upayanya untuk meingkatkan kualitas guru di Jatim. Khususnya untuk sejumlah guru mata pelajaran seperti Kimia, Fisika dan Biologi.
"Semula kami juga bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT). Namun, di UT program pasca sarjana hanya ada untuk Matematika," tutur Mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini.
Sementara itu, Kabid Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dindik Jatim Suhartatik menambahkan, program beasiswa ini diberikan melalui proses seleksi pada awal tahun ini. Pihak yang melakukan seleksi langsung dilakukan oleh UM.
"Setelah melaksanakan seleksi administrasi, peserta diseleksi UM berupa tes tulis. Perguruan tinggi yang menguji sekaligus menentukan lolos tidaknya," tutur dia.
Suhartatik mengaku, pemberian program tidak terbatas hanya untuk guru negeri. Bagi guru swasta yang telah memiliki nomor induk juga mendapat kesempatan yang sama. Namun, selama masa studi tersebut guru tidak bisa menerima tunjangan profesi guru dari pemerintah pusat.
"Masa kuliahnya selama dua tahun. Tiga semester pembelajaran di UM satu semester akhir akan dikirim ke luar negeri, Amerika. Perguruan tinggi yang dituju akan ditentukan oleh UM," kata dia.
Selama dua tahun melaksanakan studi, guru yang telah lulus mendapat ijazah akan langsung dikembalikan ke sekolah asal. Sebab, surat tugas yang memberikan izin studi tetap dikeluarkan oleh sekolah. "Masa seleksi dilakukan dua tahun sekali. Jadi tahun depan kita selesaikan satu angkatan ini, baru tahun depannya lagi dibuka seleksi untuk angkatan baru," ujar Suhartatik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman di Surabaya, Rabu menuturkan, program beasiswa ini hanya diberikan pada guru di jenjang pendidikan menengah sesuai kewenangan yang ada. Ada 70 guru yang telah lolos mengikuti seleksi dan akan mengikuti program kuliah di Universitas Negeri Malang (UM) untuk tahun ini.
"Kuliahnya di UM. Tapi ada semacam tambahan 'sandwich program' yang dilakukan di perguruan tinggi luar negeri. Biasanya kita kirim ke Tiongkok tapi angkatan ini kita akan kirim ke Amerika. Pemberian beasiswa tersebut menelan anggaran sekitar Rp30 miliar," kata Saiful.
Saiful mengakui, pemberian beasiswa ini sebagai upayanya untuk meingkatkan kualitas guru di Jatim. Khususnya untuk sejumlah guru mata pelajaran seperti Kimia, Fisika dan Biologi.
"Semula kami juga bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT). Namun, di UT program pasca sarjana hanya ada untuk Matematika," tutur Mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini.
Sementara itu, Kabid Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dindik Jatim Suhartatik menambahkan, program beasiswa ini diberikan melalui proses seleksi pada awal tahun ini. Pihak yang melakukan seleksi langsung dilakukan oleh UM.
"Setelah melaksanakan seleksi administrasi, peserta diseleksi UM berupa tes tulis. Perguruan tinggi yang menguji sekaligus menentukan lolos tidaknya," tutur dia.
Suhartatik mengaku, pemberian program tidak terbatas hanya untuk guru negeri. Bagi guru swasta yang telah memiliki nomor induk juga mendapat kesempatan yang sama. Namun, selama masa studi tersebut guru tidak bisa menerima tunjangan profesi guru dari pemerintah pusat.
"Masa kuliahnya selama dua tahun. Tiga semester pembelajaran di UM satu semester akhir akan dikirim ke luar negeri, Amerika. Perguruan tinggi yang dituju akan ditentukan oleh UM," kata dia.
Selama dua tahun melaksanakan studi, guru yang telah lulus mendapat ijazah akan langsung dikembalikan ke sekolah asal. Sebab, surat tugas yang memberikan izin studi tetap dikeluarkan oleh sekolah. "Masa seleksi dilakukan dua tahun sekali. Jadi tahun depan kita selesaikan satu angkatan ini, baru tahun depannya lagi dibuka seleksi untuk angkatan baru," ujar Suhartatik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017