Surabaya (Antara Jatim) -  Nenek Trifina Enny Indiati tewas setelah dihantam menggunakan pipa besi oleh pencuri yang menyatroni rumahnya di Jalan Sawentar Surabaya.
     
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambaksari Surabaya Ajun Komisaris Polisi Farida Aryani saat dikonfirmasi, Senin mengatakan nenek berusia 68 tahun itu sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya.
     
Dia mengisahkan, kejadiannya pada Jumat dini hari lalu, sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu Enny memergoki pelaku berinisial AW, asal  Desa Mauleom, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, yang berniat mencuri di rumahnya.
     
"Karena tepergok oleh pemilik rumah, pelaku lantas mengambil pipa besi yang ditemukan di sekitar rumah korban dan memukulkannya keras-keras ke bagian kepala. Nenek Enny langsung roboh," ujarnya.
     
Namun aksi AW segera diketahui oleh anak korban, Agung Priyo Widodo (39), yang terbangun mendengar keributan. 
     
"Agung dan pelaku kemudian terlibat duel. Meski AW bersenjatakan pipa besi, Agung berhasil melumpuhkannya," ucap Farida. 
     
Setelah itu Nenek Enny dan pelaku AW kemudian dilarikan ke rumah sakit.
     
"Pelaku AW ternyata lukanya tidak parah dan langsung kami proses kejahatannya di Polsek Tambaksari Surabaya," katanya.
     
Sejak itu pelaku AW yang di Surabaya brtempat tinggal tidak tetap itu langsung ditahan di Polsek Tambaksari Surabaya.
     
Sedangkan Nenek Enny harus menjalani perawatan intensif karena kepalanya mengucurkan banyak darah akibat dihantam  besi oleh pelaku, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr Soetomo Surabaya pada Minggu malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
     
"Semula kami jerat pelaku dengan pasal percobaan pencurian," ujarnya.
    
Kini, Farida memastikan, bakal menambahkan pasal penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017