Bojonegoro (Antara Jatim) - Universitas Pembangunan Nasional  (UPN) Veteran Yogyakarta tetap memasukkan "geosite" Kedungmaor, di Desa Kedungsumber,  Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur,  dalam cagar alam geologi yang harus dilindungi.

"Geosite Kedungmaor tetap masuk cagar alam geologi, meskipun titik geosite berupa rumah Yuyu Laut tertutup longsoran beberapa waktu lalu," kata Peneliti Peneliti Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan, di Bojonegoro, Kamis.

Sebab, lanjut dia, tidak jauh dari lokasi rumah Yuyu laut juga ditemukan lagi rumah Yuyu Laut di lokasi yang tidak jauh di bekas longsoran.

"Nama geosite tetap cagar alam Kedungmaor," ucapnya menjelaskan.

Menurut dia, Kedungmaor, Kecamatan Temayang, tetap masuk geosite yang diusulkan kepada Badan Geologi Nasional di Bandung untuk memperoleh penetapan sebagai cagar alam geologi bersama 18 geosite lainnya.

Dengan dasar penetapan itu, lanjut dia, akan mendukung Bojonegoro sebagai "petroleum geopark" Nasional yang ditetapkan Kementerian ESDM.

"Target kami tahun ini Bojonegoro memperoleh dua penetapan yaitu sebagai cagar budaya geologi dari Badan Geologi Nasional Bandung dan "petroleum geopark" Nasional dari Kementerian ESDM," katanya menjelaskan.

Ia menyebutkan  geosite yang masuk cagar alam geologi dan "petroleum geopark yaitu "petroleum geoheritage" Wonocolo di Kecamatan Kedewan, gesoite "antiklin" Kawengan, juga di Kecamatan Kedewan dan geosite Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

Selain itu, lanjut dia, geosite Kedungmaor, di Kecamatan Temayang, geosite Kedung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, geosite gigi hiu, dan geosite undak Bengawan Solo.

Lainnya geosite Gunung Watu, Watu Gandul, Selo Gajah dan Banyu Kuning, semuanya di Kecamatan Gondang, sedangkan yang masuk "geopark" yaitu Sendang Gong di Desa Gunung Sari, Kecamatan Baureno, Gunung Pegat, Gua Soka, dan makam orang Kalang.

"Keberadaan geosite cagar alam geologi akan mendukung geopark," ucapnya.

Ia menambahkan kawasan "Negeri Atas Angin" di Desa Ndeling, Kecamatan Sekar, hanya sebagai pendukung pariwisata.

"Semua geosite yang diusulkan menjadi cagar alam geologi dan petroleum geopark merupakan potensi pariwisata, sebab memiliki keindahan alam dan sejarah geologi di dunia," ucapnya menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017