Malang (Antara Jatim) - Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengemukakan keberadaan komunitas ekonomi kerakyatan akan mampu mengatasi masalah permodalan dalam membangun usaha dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Kendala permodalan ini merupakan masalah klasik dan mungkin memang menjadi salah satu kendala utama dalam membangun ekonomi kerakyatan, sehingga pemerintah pun wajib hadir an melaksanakan tugasnya dengan berbagai cara agar ekonomi kerakyatan bisa tumbuh dan berkembang," kata Sutiaji saat membuka Syawal Muhammadiyah Expo 2017 di GOR Ken Arok Kota Malang, Sabtu.
Hanya saja, lanjutnya, tidak semua dapat dilakukan oleh pemerintah. Komunitas masyarakat bisa membangun jaringan, salah satunya membentuk komunitas ekonomi kerakyatan untuk menggali seluruh potensi yang ada, baik permodalan maupun inovasi-inovasi produk baru agar tidak sampai tertinggal dengan perkembangan yang kian pesat.
Ia mengakui kekayaan dan aset yang ada di Indonesia, saat ini hanya dikuasai oleh sebagian kecil orang saja. Oleh karenanya, sudah saatnya dan seharusnya pergerakan membangun ekonomi kerakyatan dilakukan dan dibangun dari semua lini. "Tidak hanya Muhammadiyah atau hanya NU saja, tapi kedua organisasi ini bisa berkolaborasi dan bersinergi menciptakan peluang baru maupun modal bersama untuk bersaing dengan pasar yang ada sekarang," ujarnya.
Sutiaji berharap gelaran Muhammadiyah Expo tahun ini dapat bergulir secara berkelanjutan, tidak hanya dilakukan satu tahun sekali, tetapi beberapa kali dalam satu tahun. "Saya minta perputaran uang selama Syawal Muhammadiyah Expo ini juga diinventarisasi, selanjutnya dipetakan agar dapat dikembangkan dalam berbagai kesempatan yang lebih terstruktur," terangnya.
Semenatra itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang Abdul Haris dalam sambutan pembukaan Syawal Muhammadiyah Expo tersebut, mengatakan kegiatan Syawal Muhammadiyah Expo itu merupakan yang pertama kalinya dan diharapkan menjadi agenda rutin organisasi tesrebut.
Sebenarnya, kata Abdul Haris, Syawal expo tersebut sebagai rangkaian halalbihalal dalam memperkuat Ukhuwah Islamiyah dan jalinan silaturahim semua elemen masyarakat. "Dikemasnya rangkaian halalbihalal dengan tema 'Menatap Masa Depan Menuju Kota Malang Bermartabat dan Berkemajuan' itu tidak lain untuk menciptakan perekonomian yang berkemajuan," ujarnya.
Syawal Muhammadiyah Expo diikuti 120 stand itu tak sekedar memperlihatkan kemampuan dan beragam produk yang dihasilkan, tetapi juga ada unsur pendidikan sebagai pilar utama membangun bibit ekonomi kerakyatan. Dan, kegiatan itu tidak hanya diikuti oleh warga Muhammadiyah saja, tapi juga warga NU dan berbagai kalangan lainnya.
Selain menggelar Syawal Muhammadiyah Expo di GOR Ken Arok, rangkaian halalbihalal warga Muhammadiyah tersebut juga ada lomba mobil hias kategori TK dan SD di lingkungan Muhammadiyah dengan mengambil srat di stadionm luar Gajayana dan finish di GOR Ken Arok Kota Malang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kendala permodalan ini merupakan masalah klasik dan mungkin memang menjadi salah satu kendala utama dalam membangun ekonomi kerakyatan, sehingga pemerintah pun wajib hadir an melaksanakan tugasnya dengan berbagai cara agar ekonomi kerakyatan bisa tumbuh dan berkembang," kata Sutiaji saat membuka Syawal Muhammadiyah Expo 2017 di GOR Ken Arok Kota Malang, Sabtu.
Hanya saja, lanjutnya, tidak semua dapat dilakukan oleh pemerintah. Komunitas masyarakat bisa membangun jaringan, salah satunya membentuk komunitas ekonomi kerakyatan untuk menggali seluruh potensi yang ada, baik permodalan maupun inovasi-inovasi produk baru agar tidak sampai tertinggal dengan perkembangan yang kian pesat.
Ia mengakui kekayaan dan aset yang ada di Indonesia, saat ini hanya dikuasai oleh sebagian kecil orang saja. Oleh karenanya, sudah saatnya dan seharusnya pergerakan membangun ekonomi kerakyatan dilakukan dan dibangun dari semua lini. "Tidak hanya Muhammadiyah atau hanya NU saja, tapi kedua organisasi ini bisa berkolaborasi dan bersinergi menciptakan peluang baru maupun modal bersama untuk bersaing dengan pasar yang ada sekarang," ujarnya.
Sutiaji berharap gelaran Muhammadiyah Expo tahun ini dapat bergulir secara berkelanjutan, tidak hanya dilakukan satu tahun sekali, tetapi beberapa kali dalam satu tahun. "Saya minta perputaran uang selama Syawal Muhammadiyah Expo ini juga diinventarisasi, selanjutnya dipetakan agar dapat dikembangkan dalam berbagai kesempatan yang lebih terstruktur," terangnya.
Semenatra itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang Abdul Haris dalam sambutan pembukaan Syawal Muhammadiyah Expo tersebut, mengatakan kegiatan Syawal Muhammadiyah Expo itu merupakan yang pertama kalinya dan diharapkan menjadi agenda rutin organisasi tesrebut.
Sebenarnya, kata Abdul Haris, Syawal expo tersebut sebagai rangkaian halalbihalal dalam memperkuat Ukhuwah Islamiyah dan jalinan silaturahim semua elemen masyarakat. "Dikemasnya rangkaian halalbihalal dengan tema 'Menatap Masa Depan Menuju Kota Malang Bermartabat dan Berkemajuan' itu tidak lain untuk menciptakan perekonomian yang berkemajuan," ujarnya.
Syawal Muhammadiyah Expo diikuti 120 stand itu tak sekedar memperlihatkan kemampuan dan beragam produk yang dihasilkan, tetapi juga ada unsur pendidikan sebagai pilar utama membangun bibit ekonomi kerakyatan. Dan, kegiatan itu tidak hanya diikuti oleh warga Muhammadiyah saja, tapi juga warga NU dan berbagai kalangan lainnya.
Selain menggelar Syawal Muhammadiyah Expo di GOR Ken Arok, rangkaian halalbihalal warga Muhammadiyah tersebut juga ada lomba mobil hias kategori TK dan SD di lingkungan Muhammadiyah dengan mengambil srat di stadionm luar Gajayana dan finish di GOR Ken Arok Kota Malang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017