Ngawi (Antara Jatim) - Kantor Pegadaian Cabang Ngawi, Jawa Timur mencatat jumlah transaksi selama sepekan terakhir meningkat signifikan bersamaan dengan momentum pendaftaran siswa baru dan kenaikan kelas tahun ajaran baru sekolah.
Pimpinan Kantor Pegadaian Cabang Ngawi, Tri Yuli Astuti di Ngawi, Rabu mengatakan, transaksi di kantornya meningkat hingga 15 persen dari kondisi normal yang didominasi oleh kegiatan gadai nasabah.
"Kebanyakan adalah transaksi gadai barang jaminan. Hal ini seiring dengan musim tahun ajaran baru sekolah," ujar Tri Yuli kepada wartawan.
Menurut dia, kantor cabangnya bisa menangani hingga lebih dari 150 orang atau nasabah setiap harinya sejak sepekan terakhir setelah liburan lebaran.
Adapun, barang berharga yang digadaikan nasabah didominasi oleh perhiasan emas yang totalnya mencapai 90 persen. Sisanya yang 10 persen bervariasi mulai dari barang elektronik, surat kendaraan bermotor, hingga alat gudang berupa traktor.
"Kebanyakan yang digadakan adalah perhiasaan emas yang mencapai 90 persen lebih. Sisanya adalah alat gudang seperti traktor yang dilakukan sejumlah petani di Kabupaten Ngawi," kata dia.
Sementara, Lagimin salah seorang petani asal Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, mengaku terpaksa menggadaikan mesin traktornya untuk biaya masuk sekolah anaknya.
"Satu mesin traktor bisa dihargai antara Rp3 hingga Rp5 juta tergantung dari kondisi mesinnya. Uang itu untuk membeli kebutuhan sekolah anak, seperti menyediakan tas, sepatu, seragam, dan buku," kata Lagimin.
Hal yang sama diungkpakan oleh seorang ibu rumah tangga asal Ngawi, Marini. Ia menggadaikan perhiasan cincin emasnya untuk biaya masuk sekolah anaknya ke tingkat SMA.
"Uangnya untuk biaya masuk sekolah tingkat SMA. Butuhnya sekitar Rp1,5 juta. Yang saya gadaikan perhiaan cincin," kata dia.
Pihak pegadaian setempat memrediksi jumlah transaksi tersebut masih akan terus meningkat hingga pertengahan bulan Juli mendatang seiring dengan jadwal masuk anak sekolah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017