Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya memberi penghargaan kepada Mayor Tunggul Waluyo, anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang dinilai telah bertindak tegas saat komplotan pencuri menyatroni rumahnya pada Rabu dini hari kemarin.
     
Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal mengundang Mayor Tunggul ke Markas Polrestabes Surabaya, Kamis, untuk menyerahkan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi.
     
"Tindakan tegas Mayor Tunggul yang mematikan dua orang dari keseluruhan tiga pencuri yang mendatangi rumahnya di Jalan Simorejo Surabaya kemarin sangat dibenarkan," ucapnya. 
     
Mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya ini menyebut kelompok pencuri yang mendatangi rumah Mayor Tunggul tersebut memang sangat meresahkan bagi warga Kota Surabaya.
     
"Terbukti dua unit sepeda motor yang digunakan pelaku saat beraksi di rumah Mayor Tunggul dan kini telah kami amakan sebagai barang bukti ternyata semuanya adalah hasil curian," katanya.   
     
Masing-masing dua kendaraan bermotor tersebut adalah Honda Vario warna hitam, yang teridentifikasi dicuri pada tanggal 2 Juli dari kawasan Demak, serta Honda Beat  warna hitam, diketahui merupakan hasil curian dari kawasan Jalan Petemon Surabaya pada tanggal 4 Juli. 
     
Tak cuma itu, Iqbal memaparkan, dua orang pelaku bernama Abdul Azis dan Nadi Binto, yang tewas saat beraksi di rumah Mayor Tunggul, bukan saja identik sebagai pelaku kejahatan jalanan, melainkan merupakan pemain lama jaringan pencuri kendaraan bermotor yang telah lama diincar polisi. 
     
Selain itu kelompok pelaku ini setiap beraksi selalu membawa senjata yang sangat meresahkan masyarakat
     
"Dengan begitu tindakan tegas Mayor Tunggul terhadap kedua pelaku sangat membantu kerja kepolisian," ucapnya.
     
Mayor Tunggul mengucapkan terima kasih atas piagam penghargaan dari Polrestabes Surabaya yang dianugerahkan kepadanya. 
     
Dia mengatakan tindakan tegas yang dilakukan kepada para pelaku di rumahnya sebenarnya merupakan perbuatan membela diri untuk mengamankan keluarganya dari antisipasi kejahatan yang tidak mungkin dilakukan dengan tangan kosong. 
     
"Kami juga berterima kasih kepada Angkatan Laut yang telah membekali inventaris senjata yang dapat dimanfaatkan sesuai prosedur untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan mungkin juga lingkungan sekitar," katanya. 
     
Inventaris senjata yang dipercayakan TNI AL kepadanya itu, menurut dia, sangat berguna untuk membantu anggota kepolisian di lapangan.
     
Iqbal menambahkan, tinggal seorang pelaku kejahatan di rumah Mayor Tunggul yang hingga kini masih buron. "Kami sudah kerahkan anggota. Tak hanya untuk mengejar satu pelaku yang masih melarikan diri ini saja, melainkan untuk mengungkap jaringannya," ucapnya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017