Malang, (Antara Jatim) - Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo ("IBU") Malang mengawali penerapan akselerasi proses belajar mengajar atau pembelajaran dalam perkuliahan yang berbasis digital dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko di Malang, Jawa Timur, Minggu mengemukakan untuk mendukung pembelajaran berbasis digital tersebut, pihaknya memberikan perangkat penunjang bagi dosen maupun mahasiswa, yakni berupa tablet (tab).

"Ke depan perkuliahan dengan sistem akselerasi berbasis digital ini bisa ditempuh hanya dalam beberapa semester saja, artinya waktu tempuh perkuliahan lebih pendek karena semua proses belajar mengajar berbasis digital (TI). Namun, kami belum menerapkan program akselerasi ini sepenuhnya karena harus ada acuan hukumnya," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya mengawali penerapan perkuliahan tersebut dengan e-paper yang didukung dengan alat komunikasi tablet, sehingga tidak ada lagi alasan bagi dosen maupun mahasiswa untuk tidak menerapkan digitalisasi pembelajaran ini.

Untuk mendukung kelancaran kinerja dosen maupun mahasiswa dalam proses perkuliahan digital tersebut, pihak rektorat secara bertahap telah memberikan 600 unit tablet kepada mahasiswa seharga Rp1,1 juta per unit (tablet). Bahkan, seluruh dosen dibekali dengan tablet seharga Rp2 juta per unit.

Untuk dosen, katanya, juga diberikan bantuan untuk pembelian paket data. "Dana untuk pembelian paket data ini sebelumnya adalah insentif dosen untuk pembelian pulsa penunjang komunikasi, sekarang kami alihkan untuk menunjang kinerjanya dalam mensukseskan program digitalisasi pembelajaran," terangnya.

Selain dituntut mampu mengoperasikan tablet sebagai penunjang perkuliahan digitalisasi, kata Nurcholis, dosen juga dituntut untuk melakukan penelitian yang hasilnya bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar. Metode yang diterapkan oleh dosen itu nanti harus mampu menuntaskan akselerasi pembelajaran.

"Saya yakin IBU bisa melaksanakan proses pencanggihan metodologi pembelajaran yang tanpa menggunakan paper lagi (paperless). Semua yang berkaitan dengan perkuliahan harus memanfaatkan kecanggihan TI, termasuk dalam proses penggarapan skripsi maupun tugas-tugas lain," ujarnya.

Oleh karena itu, dosen maupun mahasiswa harus siap."Penerapan perkuliahan berbasis digital ini tidak hanya berlaku di fakultas tertentu saja, tapi menyeluruh," ucapnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017