Trenggalek (Antara Jatim) - Sejumlah warga kurang mampu (miskin) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengeluhkan buruknya kualitas beras rastra (beras untuk keluarga sejahtera) yang mereka terima, karena kondisinya rusak, berubah warna, berdebu, pecah-pecah serta bau.

"Ini lebih buruh dari beras jatah. Tidak layak konsumsi," kata Kepala Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu, Hadi Sumanto, Jumat.

Informasi dari warga, rastra berkualitas rendah tidak hanya ditemukan di Desa Pucanganak, namun juga dikeluhkan warga Desa Prambon, Kecamatan Tugu serta Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan.

Beras yang diterima warga dalam bentuk paketan volume 15 kilogram berwarna kuning kusam, pecah-pecah, berdebu dan bau apek.

Sebagian warga memutuskan menolak menerima beras bantuan pemerintah itu dan mengembalikannya ke pemerintah desa.

"Iya ini semua di kembalikan ke balai desa," ucap Hadi.

Tak mau polemik berlanjut, Hadi Sumanto memutuskan mengembalikan semua rastra ke Bulog Subdivre Tulungagung cabang Trenggalek.

Ia melaporkan kondisi beras yang menurutnya tidak layak konsumsi itu untuk mendapat pengganti rastra yang layak dengan kualitas medium sebagaimana ketentuan.

Di Desa Pucanganak saja, jumlah penerima manfaat rastra tercatat 219 keluarga. Beras subsidi yang diterima pada Selasa (12/6) itu merupakan jatah untuk bulan Maret dan April, dengan masing-masing keluarga menerima satu karung kecil berisi beras medium volume 15 kilogram/bulan.

Beras itu tidak secara Cuma-Cuma diberikan kepada penerima manfaat, melainkan harus dibeli dengan harga tertentu. Per kilonya, kata Hadi Sumanto, beras rastra tersebut harus ditebus oleh warga kurang mampu dengan harga Rp1.600, sehingga per sack rata-rata masyarakat harus mengeluarkan uang sekitar Rp24 ribu.

"Kalau beras yang didistribusikan bulan sebelumnya berkualitas baik," katanya.

Dikonfirmasi, Kepala Subdivre Perum Bulog Tulungagung Krisna Murtiyanto mengakui bahwa ada laporan beras yang didistribusikan untuk beberapa masyarakat di daerah Trenggalek dengan kondisi/kualitas kurang baik.

Ia mengatakan telah meninjau langsung kondisi di lapangan dan berjanji untuk mengganti beras rastra tersebut secepat mungkin.

"Memang ada (beras kurang layak). Hari ini juga kami berusaha menggantinya," ujarnya.

Dikatakan dia, Bulog telah mendatangi salah satu lokasi distribusi beras rastra yang dikeluhkan warga, yakni Desa Prambon Kecamatan Tugu.

Di desa tersebut, ada sekitar 28 ton rastra yang bakal di disribusikan, tigaton di antaranya sudah disalurkan kepada penerima manfaat dan tidak dikembalikan.

Adapun sisanya yang ada di kantor desa langsung diangkut untuk diganti dengan beras yang baru. "Untuk daerah lain jika menemukan kondisi rastra yang sama (kurang baik) silahkan segera melaporke kami (bulog) dengan jangka waktu 2 x 24 jam, kami akan langsung ganti," katanya.(*) 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017