Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 360 guru tingkat SD maupun SMP Kota Surabaya mengikuti seleksi Olimpiade Guru Nasional (OGN) 2017 di SMPN 3 Surabaya, Kamis.
Ke-360 guru itu terdiri dari 78 orang guru SD. Sedangkan guru SMP terdiri atas 56 guru Bahasa Indonesia, 57 guru Matematika, 57 guru IPA, 56 guru IPS, dan 56 guru Bahasa Inggris. Sementara pelaksanaan OGN terbagi atas tiga gelombang.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surabaya Aston Tambunan saat membuka seleksi menuturkan bahwa seleksi OGN ini merupakan sarana untuk peningkatan mutu pendidikan dan merupakan ajang untuk mencari guru kelas SD dan SMP yang unggul.
"Seleksi ini akan membawa nama baik bagi sekolah, keluarga, dan terutama bagi guru itu sendiri. Melalui seleksi ini diharapkan ada jago yang siap mewakili Kota Surabaya pada seleksi ke jenjang yang lebih tinggi baik itu tingkat provinsi, dan nasional," kata Aston.
Selain itu, kata Aston, OGN bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya di kalangan guru SD dan SMP. Peningkatan kompetisi tersebut diharapkan akan berdampak positif terhadap karier dan mutu pendidikan.
Sementara itu Kabid GTK Dispendik Surabaya Mamik Suparmi menambahkan bahwa momen OGN ini sebagai momen pra uji kompetensi guru (UKG) 2018. Dia mengatakan, dalam OGN yang diuji adalah guru, maka kisi-sisi soalnya pun berbeda dengan kisi-kisi soal untuk siswa. Selain itu, dalam UKG 2018 nantinya standar nilai terendah dipatok 7.0.
"Dengan OGN ini anggap sebagai uji coba UKG 2018, Panjenengan semua sudah tahu bentuk atau tipe soalnya," kata Mamik.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Ke-360 guru itu terdiri dari 78 orang guru SD. Sedangkan guru SMP terdiri atas 56 guru Bahasa Indonesia, 57 guru Matematika, 57 guru IPA, 56 guru IPS, dan 56 guru Bahasa Inggris. Sementara pelaksanaan OGN terbagi atas tiga gelombang.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surabaya Aston Tambunan saat membuka seleksi menuturkan bahwa seleksi OGN ini merupakan sarana untuk peningkatan mutu pendidikan dan merupakan ajang untuk mencari guru kelas SD dan SMP yang unggul.
"Seleksi ini akan membawa nama baik bagi sekolah, keluarga, dan terutama bagi guru itu sendiri. Melalui seleksi ini diharapkan ada jago yang siap mewakili Kota Surabaya pada seleksi ke jenjang yang lebih tinggi baik itu tingkat provinsi, dan nasional," kata Aston.
Selain itu, kata Aston, OGN bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya di kalangan guru SD dan SMP. Peningkatan kompetisi tersebut diharapkan akan berdampak positif terhadap karier dan mutu pendidikan.
Sementara itu Kabid GTK Dispendik Surabaya Mamik Suparmi menambahkan bahwa momen OGN ini sebagai momen pra uji kompetensi guru (UKG) 2018. Dia mengatakan, dalam OGN yang diuji adalah guru, maka kisi-sisi soalnya pun berbeda dengan kisi-kisi soal untuk siswa. Selain itu, dalam UKG 2018 nantinya standar nilai terendah dipatok 7.0.
"Dengan OGN ini anggap sebagai uji coba UKG 2018, Panjenengan semua sudah tahu bentuk atau tipe soalnya," kata Mamik.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017