Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu, membagikan alat pertanian sebanyak 49 unit mesin pecangkul tanah dan 25 mesin perajang tembakau kepada kelompok tani sebagai usaha membantu petani dalam budi daya tembakau.
"Pembagian alat mesin pertanian secara simbolis diserahkan Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Setyo Hartono kepada kelompok tani tembakau hari ini," kata Kasi Tanaman Semusim Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi, di Bojonegoro, Rabu.
Dengan adanya bantuan alat mesin pertanian itu, kata dia, petani bisa memanfaatkan alat mesin pertanian itu untuk mengolah tanah, sekaligus memanfaatkan mesin perajang tembakau pasca panen.
Apalagi, menurut dia, memasuki musim tanam tembakau tahun ini di sejumlah kecamatan yang menjadi sentra penghasil tembakau Virginia Voor Oogst (VO) masih turun hujan sehingga tanahnya becek.
"Adanya alat mesin pertanian ini memudahkan petani untuk mengolah tanah dan menanam tembakau, selain juga meningkatkan pendapatan petani karena bisa mengurangi tenaga kerja," kata dia menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan dinas pertanian memperoleh alokasi anggaran dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT) tahun ini sebesar Rp2,8 miliar.
Alokasi DBH CHT itu, sebagian dimanfaatkan untuk membeli alat mesin pertanian berupa mesin pencangkul tanah dan mesin perajang tembakau, karena sesuai peruntukkannya alokasi DBH CHT untuk pengembangan ekonomi masyarakat di kawasan tembakau.
"Alokasi anggaran lainnya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai pelatihan, pembelian pupuk tembakau juga lainnya," katanya menjelaskan.
Menurut dia, petani tembakau masih bisa memanfaatkan bantuan alat mesin pertanian itu, karena masa tanam ideal tembakau Virginia VO maupun Jawa di daerahnya Mei sampai akhir Juni.
"Sesuai laporan yang kami terima sampai saat ini tanaman luas tanaman tembakau yang tertanam baru 65 hektaer," ujarnya.
Meski demikian, ia optimistis tanaman tembakau di daerahnya akan luas, karena petani melalui kelompok tani sudah mengambil benih bersertifikat sebanyak 27 kilogram, baik Virginia VO maupun Jawa.
"Benih tembakau itu bisa dimanfaatkan untuk tanaman tembakau seluas 2.700 hektare," ucapnya.
Ketua Kelompok Tani Desa Balonrejo, Kecamatan Sugihwaras, Parto, menjelaskan para petani di sejumlah desa di daerahnya sudah menanam tanaman tembakau Virginia VO sejak sepekan lalu.
Hanya saja, lanjut dia, banyak tanaman tembakau petani yang mati diguyur hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini.
"Saya menanam 10.000 pohon tembakau semuanya mati diguyur hujan. Ya, terpaksa saya harus mengolah tanah lagi dengan memanfaatkan mesin alat pencangkul bantuan ini," ucapnya. (*)
Video oleh: Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Pembagian alat mesin pertanian secara simbolis diserahkan Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Setyo Hartono kepada kelompok tani tembakau hari ini," kata Kasi Tanaman Semusim Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi, di Bojonegoro, Rabu.
Dengan adanya bantuan alat mesin pertanian itu, kata dia, petani bisa memanfaatkan alat mesin pertanian itu untuk mengolah tanah, sekaligus memanfaatkan mesin perajang tembakau pasca panen.
Apalagi, menurut dia, memasuki musim tanam tembakau tahun ini di sejumlah kecamatan yang menjadi sentra penghasil tembakau Virginia Voor Oogst (VO) masih turun hujan sehingga tanahnya becek.
"Adanya alat mesin pertanian ini memudahkan petani untuk mengolah tanah dan menanam tembakau, selain juga meningkatkan pendapatan petani karena bisa mengurangi tenaga kerja," kata dia menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan dinas pertanian memperoleh alokasi anggaran dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT) tahun ini sebesar Rp2,8 miliar.
Alokasi DBH CHT itu, sebagian dimanfaatkan untuk membeli alat mesin pertanian berupa mesin pencangkul tanah dan mesin perajang tembakau, karena sesuai peruntukkannya alokasi DBH CHT untuk pengembangan ekonomi masyarakat di kawasan tembakau.
"Alokasi anggaran lainnya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai pelatihan, pembelian pupuk tembakau juga lainnya," katanya menjelaskan.
Menurut dia, petani tembakau masih bisa memanfaatkan bantuan alat mesin pertanian itu, karena masa tanam ideal tembakau Virginia VO maupun Jawa di daerahnya Mei sampai akhir Juni.
"Sesuai laporan yang kami terima sampai saat ini tanaman luas tanaman tembakau yang tertanam baru 65 hektaer," ujarnya.
Meski demikian, ia optimistis tanaman tembakau di daerahnya akan luas, karena petani melalui kelompok tani sudah mengambil benih bersertifikat sebanyak 27 kilogram, baik Virginia VO maupun Jawa.
"Benih tembakau itu bisa dimanfaatkan untuk tanaman tembakau seluas 2.700 hektare," ucapnya.
Ketua Kelompok Tani Desa Balonrejo, Kecamatan Sugihwaras, Parto, menjelaskan para petani di sejumlah desa di daerahnya sudah menanam tanaman tembakau Virginia VO sejak sepekan lalu.
Hanya saja, lanjut dia, banyak tanaman tembakau petani yang mati diguyur hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini.
"Saya menanam 10.000 pohon tembakau semuanya mati diguyur hujan. Ya, terpaksa saya harus mengolah tanah lagi dengan memanfaatkan mesin alat pencangkul bantuan ini," ucapnya. (*)
Video oleh: Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017