Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur melakukan 20 kali "fogging" atau pengasapan untuk mencegah penyebaran nyamuk "Aedes aegyti" penyebab kasus demam berdarah dengue (DBD)sejak 1 Januari lalu, kata Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Bojonegoro Wheny Dyah, di Bojonegoro, Jumat.

Jumlah pengsapan tahun ini, lanjut dia, cenderung menurun dibandingkan tahun lalu dengan jumlah sekitar 120 pengasapan, diesebabkan berkurangnya temuan kasus DBD.

Menurut dia, setiap setiap ada temuan kasus DBD baru pengasapan akan dilakukan, seperti yang dilakukan petugas hari ini melakukan pengasapan di Kelurahan Klangon, Kecamatan Kota, karena di daerah padat penduduk itu diketahui ada positif kasus penderita DBD.

Pengasapan akan kita lakukan sepanjang positif ada temuan kasus DBD," katanya, menegaskan.

Namun, menurut dia, bahwa ada kecenderungan di masyarakat menganggap pilihan utama dalam penanggulangan DBD yaitu pengasapan.

Padahal, kata dia,  penanggulangan DBD yang paling efektif yakni memutus mata rantai siklus nyamuk dewasa maupun jentiknya dengan cara  3 M plus (menguras, menutup dan mengubur).

"Plusnya dengan abatisasi di tempat penampungan air atau dengan kearifan lokal menaruh ikan di bak penampungan air," kata dia.
,
Tidak hanya itu, katanya, gerakan pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan secara rutin sebelum musim penularan terjadi sesuai peta daerah endemik.

"Dengan adanya gerakan 3 M plus untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk," ucapnya, menegaskan.

Sedangkan pengasapan, lanjut dia, hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak jentiknya, juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, kata dia, berbagai pihak harus ikut mendorong masyarakat untuk melakukan gerakan 3 M plus sebagai usaha mencegah penyebaran penyakit DBD.

Yang jelas, menurut dia, temuan kasus DBD di daerahnya cenderung menurun dalam tiga bulan terakhir, Mei, April dan Maret, masing-masing 5 kasus, 11 kasus dan 16 kasus.

"Ada lima penderita DBD yang meninggal dunia sejak 1 Januari lalu, dengan lokasi di Kecamatan Kota, Kapas dan Kepohbaru," tambahnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017