Surabaya (Antara Jatim) - Dua tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia Shell Eco-marathon (SEM) "Drivers World Championship" (DWC) 2017 yang digelar di London, Inggris, 25-28 Mei.

Dua tim yang berhak mewakili Indonesia dan bersaing dengan tim-tim dari Amerika dan Eropa itu adalah Bengawan Team 2 dari UNS dan ITS Team 2 yang sebelumnya memenangi ajang DWC Asia di Singapura 19 Maret lalu.

Dalam rilis yang diterima Antara di Surabaya, Rabu, President Director dan Country Chairman Shell Indonesia Darwin Silalahi mengatakan dirinya bangga atas hasil yang didapat dua tim Indonesia yang menjadi juara Shell Eco-marathon (SEM) Drivers World Championship Asia 2017.

"Harapan kami, keberhasilan yang telah diraih tim-tim mahasiswa Indonesia, baik di tingkat Asia maupun global, akan mendorong kepercayaan diri generasi muda Indonesia di seluruh penjuru negeri untuk berinovasi dan berprestasi serta menjadi bagian dari gerakan "global Make the Future" untuk menjawab tantangan energi masa depan," kata dia.

Darwin menjelaskan, kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) menjadi ajang yang ditujuan untuk menginspirasi para pelajar atau mahasiswa untuk mengembangkan inovasi teknologi bagi masa depan, khususnya dalam hal efisiensi penggunaan sumber-sumber energi dan kinerja moda transportasi.

"DWC merupakan sebuah kompetisi adu cepat antara mobil-mobil hemat energi "Urban Concept" terbaik dari seluruh dunia (Asia, Amerika dan Eropa) untuk mencari pengemudi terhandal yang paling efisien dalam berkendara," tuturnya.  

Program tersebut merupakan kampanye global yang mengajak, mendorong dan melibatkan orang-orang dari berbagai kelompok di seluruh dunia untuk terlibat dalam melakukan berbagai upaya pencarian solusi yang dapat menjawab tantangan energi masa depan.

"Shell Eco-marathon Drivers World Championship ini merupakan elemen penting dari program global 'Make the Future' yang secara khusus melibatkan generasi muda dan mahasiswa untuk mengambil peran proaktif dengan merancang, menciptakan dan mengendarai mobil hemat energi," ujar Darwin.

Tiga tercepat dari masing-masing wilayah kemudian bersaing di Grand Final di London. Mereka akan menjajal trek balap Queen Elizabeth Olympic Park di London dengan energi terbatas untuk melalui trek sepanjang 6,7 km dengan variasi ketinggian trek antara 3-12 meter.

Manajer Tim Bengawan Team 2 dari UNS Genta Praha Picaso mengatakan timnya sudah melakukan persiapan yang cukup matang karena berkaca pada pengalaman sebelumnya, pihaknya akan fokus pada tiga aspek, yakni desain kendaraan, kinerja mesin dan performa pengemudi.

"Yang pasti, kami harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar bisa memperoleh hasil terbaik di di ajang DWC Global 2017 di London," kata dia.

Hal serupa juga dikatakan Manajer Tim ITS Team 2 Bhima Poetra Perdana. Dia mengatakan, bisa tampil di ajang DWC global di London merupakan kebanggaan yang membayar seluruh kerja keras dari seluruh anggota tim.

"Kami semua memiliki mimpi yang sama, dan bahu-membahu kami mengusahakan mimpi itu terwujud. Kami sudah pernah berpartisipasi tahun lalu di final DWC di London, dan adalah berkah untuk kami dapat kembali kesana. Kami sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan memohon restu dari orang tua, para pengajar dan teman-teman kami untuk berkompetisi di final DWC," ucap Bhima.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017