Malang (Antara Jatim) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya menggelar sekolah lapang tentang iklim bagi nelayan di Jawa Timur guna meningkatkan pemahaman mereka terhadap informasi cuaca terkini dalam mendukung aktivitas di laut.
"Diharapkan dengan sekolah lapang seperti ini mereka (nelayan) bisa lebih memahami dan mampu menerjemahkan informasi kemaritiman dalam menunjang aktivitasnya," kata Kepala BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Hartendra ketika dihubungi di sela kegiatan sekolah lapang iklim bagi nelayan di Malang, Jumat.
Sebanyak 43 peserta dari 17 kabupaten/kota di Jatim mengikuti sekolah lapang yang diselenggarakan pada 3-6 Mei 2017. Peserta terdiri dari penyuluh nelayan, ketua kelompok nelayan dan nelayan.
Pada acara yang dibuka oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG Dr Yunus Soebagyo itu peserta berkesempatan mengunjungi Stasiun BMKG, mengenal produk-produk BMKG dan memperoleh pemahaman mengenai unsur-unsur kelautan guna menunjang aktivitas perikanan.
Selain itu, dalam acara yang didukung Bappeda Jatim, Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim dan Kabupaten Malang serta Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika (USAID) tersebut dikenalkan pula mengenai proses pembentukan angin, awan, hujan serta gelombang.
Hartendra mengemukakan sekolah lapang tentang iklim bagi nelayan akan digelar secara berkesinambungan, minimal dua kali setahun, dengan sasaran nelayan di pantai utara dan pantai selatan Jatim.
Dengan demikian, para nelayan nantinya benar-benar memahami dan bisa mengakses informasi kemaritiman secara mudah sehingga mendukung aktivitas sehari-hari menangkap ikan, katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017