Sumenep (Antara Jatim) - Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Harun Sulianto, menyatakan lomba burung berkicau yang digagas pimpinan Rutan Sumenep merupakan sarana merajut kebhinnekaan antarwarga Indonesia.
"Poin penting dari lomba burung berkicau ini sebenarnya bertemunya warga lintas etnis. Dalam konteks itu, kami mengapresiasi kegiatan ini dengan datang langsung ke Sumenep sekaligus membuka acaranya," ujarnya di Sumenep, Minggu siang.
Harun berada di Sumenep sejak Sabtu (22/4) untuk bersilaturrahim dengan jajarannya dan Minggu ini membuka lomba burung berkicau yang digagas pimpinan rumah tahanan negara (rutan) setempat.
"Sejak beberapa hari lalu, pimpinan Rutan Sumenep melaporkan kepada kami tentang tingginya animo penghobi burung. Ada yang dari Pulau Bali, beberapa daerah di Pulau Jawa, dan tentunya Pulau Madura," kata Harun, sambil tersenyum.
Ia berharap jajarannya menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan salah satu caranya bisa dengan menggelar kegiatan publik yang mempertemukan warga lintas etnis.
Sementara Kepala Rutan Sumenep, Ketut Akbar menjelaskan, lomba burung berkicau yang digagasnya itu diikuti sedikitnya 800 burung.
"Pemilik burung itu berasal dari Pulau Bali, Jawa, dan Madura. Ini tentunya menjadi forum pertemuan dan silaturrahim antarwarga Indonesia dari beberapa daerah," katanya.
Lomba burung berkicau yang digagas pimpinan Rutan Sumenep dan dilaksanakan di kawasan timur GOR A Yani di Kecamatan Kota itu merupakan salah satu rangkaian acara memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan 2017. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017