Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 157 mahasiswa program studi D-3 Pengobat Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mendapatkan surat tanda registrasi (STR) dalam acara penyerahan di kampus itu di Surabaya, kamis.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyampaikan apresiasinya atas apa yang didapatkanoleh para ahli madya battra tersebut. Dia mengatakan, mahasiswa yang mendapatkan STR tersebut secara otomatis telah diizinkan untuk melakukan praktik terhadap pasien.

"Surat tanda registrasi ini bisa dijadikan sebagai rujukan ketika Anda memasuki dunia kerja. Apalagi, prodi Pengobat Tradisional tak banyak ditemukan di perguruan tinggi lainnya," kata Nasih.

Dia menenakan, agar mahasiswa yang mendapatkan STR merupakan menjaga profesionalismenya sebaik mungkin. Pasalnya, penyerahan STR ini merupakan kali pertama bagi prodi D-3 Battra Unair sejak tahun 2005.

Dekan Fakultas Vokasi Prof Widi Hidayat mengatakan, Prodi Battra Unair memiliki keunggulan yang tidak dimiliki perguruan tinggi lainnya. Pengobat tradisional lulusan Unair, kata dia, mempelajari empat kompetensi.

"Mulai dari akupunktur, akupresur, herbal, dan nutrisi. Kalau di tempat lain, mereka hanya memiliki satu kompetensi. Hal ini yang membedakan dengan prodi sejenis di tempat lain sebagai kelebihan menghadapi dunia kerja," kata Widi.

Sementara itu, Koordinator prodi D-3 Battra Unair Prof Suhariningsih mengatakan, hingga saat ini alumni Battra Unair telah bekerja di 36 puskesmas Kota Surabaya yang telah memiliki poli battra.

Berdasarkan data tahun 2015, kata dia, sebanyak 70 persen ahli Battra bekerja sesuai bidangnya, yaitu jasa pelayanan kesehatan. Selain di pelayanan, mereka berkiprah di pemerintahan, dan wirausaha.

"Persebarannya, mayoritas di Jawa Timur sebesar 95,83 persen. Bagi alumni sebelumnya jika ingin mendapatkan STR, tentu harus ujian kompetensi dari empat kompetensi di Battra," ujar Suharingsih. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017