Jember (Antarajatim) - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember Pudjo Satrio Wibowo mengatakan Kabupaten Jember sejauh ini aman dari serbuan cabai impor asal China dan India.
"Kami sudah turun ke Pasar Tanjung terkait dengan info tersebut, namun hasilnya tidak ada cabai impor yang masuk ke pasar induk tradisional tersebut," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
Kendati demikian, lanjut dia, pihaknya akan menerjunkan tim untuk menelusuri kemungkinan cabai impor itu masuk ke sejumlah pasar tradisional dengan harga yang lebih murah dibandingkan cabai lokal di pasaran.
"Mulai hari ini, kami akan melakukan pemantauan di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Kreongan dan Pasar Mangli untuk mengecek apakah ada cabai impor kering asal India dan China masuk di sana atau tidak," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, Disperindag Jember akan melakukan koordinasi dengan sejumlah mantri pasar untuk menelusuri kemungkinan masuknya cabai merah kering impor tersebut ke pasar tradisional.
"Saya berharap mudah-mudahan cabai impor asal India dan China tidak masuk ke Jember karena para pedagang lebih suka menjual cabai lokal yang kualitasnya lebih bagus dibandingkan cabai kering impor tersebut," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, cabai kering impor tersebut sudah masuk ke beberapa pasar tradisional di Jawa Timur seperti di Sidoarjo, Tulungagung, Blitar dan daerah lainnya. Bahkan di Tulungagung per minggu dikirim sebanyak 4-5 ton cabai kering impor di Pasar Wage dan Pasar Ngemplak Tulungagung.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jatim menelusuri serbuan cabai impor asal China dan India yang ditemukan di beberapa pasar tradisional di sejumlah daerah tersebut.
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf juga meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk menelusuri, mengawasi dan mengidentifikasi penyedia dan pedagang yang memasok cabai impor tersebut.
Cabai dari India dibeli pedagang pasar Rp 58 ribu per kilogram kemudian dijual lagi ke masyarakat Rp 70 ribu per kilogram. Sedangkan cabai dari Cina dibeli pedagang Rp 42 ribu per kilogram dan dijual lagi Rp 50-60 ribu per kilogram.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017