Mahasiswa Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Rizky Setyawan menciptakan Sistem Monitoring (NH Fuse) Putus pada gardu listrik berbasis pesan singkat (SMS).

"Dengan adanya sistem ini diharapkan PLN dapat menginformasikan ketika NH Fuse putus pada gardu distribusi kepada pelanggan sehingga pelayanan dan citra PLN di mata masyarakat menjadi lebih baik," kata Rizky di kampus setempat, Jumat.

Rizky mengatakan selama ini petugas seringkali terlambat menginformasikan putusnya NH Fuse di gardu distribusi terutama di daerah pedesaan. Hal itu disebebakan tidak adanya laporan pelanggan melalui call center 123.

Selain itu, kata dia, sampai sekarang untuk monitoring gangguan NH Fuse putus masih manual, sehingga kurang efektif.

"Gardu distribusi ini merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau mendistribusikan tenaga listrik pada konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah," katanya.

Adapun alat monitoring NH Fuse Putus pada Gardu Distribusi PLN berbasis SMS buatannya terdiri dari sensor arus yang berfungsi sebagai pembaca arus dengan output tegangan AC yang akan dikonversikan ke tegangan DC sebagai input ke pin ADC pada mikrokontroller Arduino.

Terdapat Mikrokontroller Arduino yang berfungsi sebagai pengolah data yang masuk melalui input (sensor arus, tegangan hilang) ataupun memberikan instruksi bagi output (modem dan LCD).

Selain itu LCD display berfungsi untuk menampilkan sementara arus yang terukur oleh sensor arus, dan Modem berfungsi sebagai output  yang akan diberikan oleh Mikrokontroller Arduino.

“Pada perancangan alat Monitoring NH Fuse Putus pada Gardu Distribusi PLN berbasis SMS, yang berfungsi sebagai inputan, yaitu arus yang diukur melalui sensor arus," ucapnya.

Selanjutnya melalui data yang diperoleh sensor arus tersebut akan diproses oleh Arduino menjadi output berupa tampilan besarnya arus yang akan ditampilkan oleh LCD monitor dan ketika terjadi putusnya NH Fuse maka tegangan dan arus akan hilang sehingga oleh Arduino akan diproses menjadi output berupa pemberitahuan putusnya NH Fuse melalui SMS.

Secara garis besar, kata Rizky sistemnya terdiri dari beberapa bagian, yaitu unit sensor arus ACS712, Sistem Mikrokontroler Arduino NNO, penampil LCD Karakter 16x2, dan modem sebagai pengirim data instruksi.

Sistem ini dapat berjalan sesuai dengan harapan karena dilengkapi dengan sensor arus dan tampilan LCD karakter 16x2. Selain itu, yang paling penting menggunakan Modem GSM sebagai alat komunikasi data ke penerima informasi.

“Secara keseluruhan alat ini telah berfungsi sebagaimana yang diharapkan dan bisa digunakan untuk memonitor dan pemberi informasi ketika terjadinya NH Fuse putus,” ucapnya. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017