Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku sedang menunggu untuk diajak bicara oleh Pemerintah Pusat untuk membahas rencana penutupan beberapa pabrik gula di wilayahnya.

"Ini saya menunggu untuk diajak bicara karena persoalan teknis. Di sana nanti akan disampaikan beberapa hal sehingga kami bisa menyampaikan konsep-konsep," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengaku mengirimkan surat penolakan rencana penutupan pabrik gula di Provinsi Jatim kepada Pemerintah Pusat.

Menurut dia, penutupan pabrik gula akan berdampak pada pengurangan jumlah tenaga kerja atau menambah pengangguran dan mengubah kultur petani tebu di Jatim.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menyampaikan pada pekan depan bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) akan membahas penutupan pabrik gula dan hasilnya dilaporkan ke Gubernur Jatim Soekarwo.

"Saya yakin Pak Gubernur mendukung langkah ini karena semua demi kesejahteraan serta peningkatan kualitas," ucapnya.

Ia mengaku saat ini sedang memetakan pabrik-pabrik gula sebagai bentuk peningkatan efisiensi dan berkualitas secara internasional.

"Pada dasarnya sedang memfinalkan pemetaan total karena harus disadari bahwa pabrik gula di Jatim usianya mencapai 100 tahun sehingga harus dilihat betul efisiensi dan kualitasnya agar bisa mengikuti internasional," katanya.

Ia menegaskan, tujuan penutupan pabrik gula bukan karena menginginkan pengangguran karena selaku BUMN memiliki tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah daerah demi kesejahteraan rakyat.

Sebagai negara, lanjut dia, sadar bahwa memiliki produk harus internasional sehingga mampu memproduksi gula sebaik dan semurah internasional pula. (*)
Video oleh : Hanif N

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017