Gresik, (Antara Jatim) - Kabupaten Gresik, Jawa Timur menerima penghargaan Anugerah Dana Rakca 2016 dari Presiden RI, dan penghargaannya diberikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution kepada Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim di Jakarta, Rabu.
    
"Anugerah ini karena Gresik dianggap berprestasi dalam pengelolaan dana pembangunan, dan Gresik berhak mendapat dana intensif daerah (DID) tahun 2017," ucap Qosim, dalam keterangan persnya kepada wartawan di Gresik.

Qosim mengatakan Gresik dianggap memiliki kinerja yang baik dalam keuangan daerah dan jasa ekonomi publik, dengan mengacu pada kesejahteraan masyarakatnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Gresik, Yetty Sri Suparyati mengatakan penghargaan merupakan bentuk apresiasi Kementerian Keuangan RI terhadap Pemkab Gresik.

Menurut Yetty, ada beberapa indikasi diterimanya penghargaan Dana Rakca 2016, antara lain kinerja keuangan yang baik, mulai dari pembahasan perencanaan sampai pelaporan keuangan yang tepat waktu.

"Indikasi lain yang mendukung yaitu adanya kenaikan pendapatan asli daerah (PAD). Utamanya kenaikan pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)," katanya.

Yetty menjelaskan, pertumbuhan PAD Gresik rata-rata sebesar 37,67 persen per tahun selama lima tahun terakhir sejak 2010. Jumlah itu, lebih tinggi dari pertumbuhan total Pendapatan Daerah yang rata-rata hanya 25,63 persen per tahun.

"Sampai akhir Nopember 2016, PAD tahun 2016 Gresik telah mencapai Rp956 miliar, dan Pemkab Gresik menerima laporan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang turut andil dalam penerimaan penghargaan tersebut," katanya.

Sebelumnya tahun 2015, kata Yetty, opini BPK terhadap pengelolaan keuangan di Kabupaten Gresik hanya diberi opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
    
Yetty mengaku dengan diterimanya Anugerah Dana Rakca 2016 Pemkab Gresik berhak atas DID tahun 2017 sebesar Rp52 milliar, dan penggunaannya akan diarahkan untuk mendukung program pendidikan apabila anggaran pendidikan masih dibawah 20 persen.

"Namun, anggaran pendidikan di Kabupaten Gresik sudah lebih dari 20 persen, sehingga akan dialokasikan untuk program yang lain," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016