Madiun (Antara Jatim) - Forum pimpinan daerah (Forpimda) Kota Madiun menggandeng para tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama(FKUB) melakukan rapat koordinasi yang bertujuan untuk mewujudkan persatuan NKRI dengan menjaga keamanan wilayah setempat.
Rapat koordinasi dilakukan di ruang 13 Gedung Balai Kota Madiun dengan melibatkan jajaran pemerintah daerah setempat, Kamis.
"Rapat koordinasi ini bertujuan sebagai tempat berdiskusi dan menyamakan visi kita terkait isu-isu yang saat ini sedang berkembang yang dapat memicu kerusakan NKRI," ujar Kapolres Madiun Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro, kepada wartawan.
Menurut dia, dalam rapat koordinasi tersebut telah disepakati bahwa semua elemen masyarakat di Kota Madiun berkomitmen untuk mewujudkan Madiun yang aman dan Kota Madiun yang bisa menjaga kerukunaan.
"Ketika persatuan dan kesatuan bangsa diuji, maka kita semua sepakat untuk bersatu agar Kota Madiun tetap aman sehingga masyarakatnya bisa berkegiatan dan berproduktivitas seperti biasa," kata dia.
Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum menerima permohonan izin aksi ataupun unjuk rasa dari masyarakat Kota Madiun terkait demo besar-besaran tebtang penistaan agama tanggal 4 November 2016 di Jakarta.
Hanya saja, sesuai deteksi ada sekitar 40 orang warga Kota Madiun yang terpantau hendak mengikuti aksi unjuk rasa yang digelar di Surabaya.
"Hingga saat ini belum ada izin atau pemberitahuan dari masyarakat Kota Madiun untuk berdemo. Hanya, rencananya ada sekitar 40 orang yang akan berdemo ke Surabaya. Untuk itu kami terus koordiasikan untuk melakukan pengamanan dan pengawalan," katanya.
Susatyo menambahkan, Forpimda Kota Madiun bersama tokoh agama setempat akan terus memonitor situsi wilayah lain agar tidak berdampak di wilayah Kota Madiun yang sudah cukup kondusif.
Selain Kapolres Madiun Kota AKBP Susatyo, hadir pula dalam rapat koordinasi tersebut Komandan Kodim 0803/Madiun Letkol Inf Rachman Fikri, Sekretaris Daerah Kota Madiun Maidi, jajaran SKPD Kota Madiun, dan perwakilan semuan tokoh agama di wilayah setempat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016