Gresik (Antara Jatim) - Iring-iringan 27 truck triler yang masing-masing berukuran panjang 13 meter dilepas dari kantor Bupati Gresik oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Kamis (27/10). 

Selain disaksikan ribuan masyarakat, tampak Bupati Gresik Dr Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Gresik Dr Muhammad Qosim serta Forpimda dan Pejabat Pemkab Gresik turut menjadi saksi pengibaran bendera start saat dimulainya karnaval dan Pameran Akbar Mega Industri Yang Berbudaya.
 
Setelah lepas dari kantor bupati di kawasan Bunder Gresik, tampak iringan truck melintasi Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo. Kemudian melintasi Jalan Kartini lalu berbelok ke kanan menuju Jalan Veteran yang selanjutnya masuk arena Pameran di Gelora Joko Samudro (GJS). 

Dalam sambutannya Wagub Gus Ipul memuji ide Bupati Sambari atas kegiatan ini. 

"Ini bisa diagendakan setiap tahun, selain bisa dijadikan ikon Kabupaten Gresik. Kegiatan ini bisa dijadikan destinasi baru," katanya. 

Sejak lepas dari kantor Bupati Gresik, sepanjang perjalanan tampak masyarakat turut menyaksikan perjalanan carnival truck thriller tersebut. Carnaval dengan truck triller memang yang pertama kali diselenggarakan di Gresik. 

Truck yang lekat sebagai kendaraan industry dan biasanya dimuati peti kemas berukuran 40 feet. 

Kali ini truck-truck tersebut tampak dihias cantik. Berbagai bangunan kecil menghiasi kendaraan berat tersebut. Ada yang memuat bagan dengan berbagai prototipe yang ada di pelabuhan.   
 
Ada miniatur perusahaan dengan berbagai peralatan lengkap seperti mesin-mesin dan sebagainya yang ada di perusahaan tersebut. Namun ada juga truk yang dihiasi dengan berbagai produk dari beberapa perusahaan peserta yang mengikuti pameran. 

"Kegiatan ini tidak sekadar sebuah pameran, namun juga ada kombinasi budaya. Lihat saja saat konvoi tadi, tak hanya mengangkut miniatur perusahaan. Tapi juga ada tari-tarian khas Gresik serta budaya religi yang lain," Sambari.
 
Setidaknya ada 108 perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam mengikuti pameran maupun berpartisipasi dalam karnaval ’Pameran Akbar Mega Industri Yang Berbudaya’. 

Pameran Akbar Mega Industri yang berbudaya ini direncanakan menjadi agenda rutin tahunan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik. 

"Kami upayakan agar pelaksanaan pada tahun selanjutnya lebih meriah dan diikuti oleh lebih banyak lagi perusahaan”, harap Sambari.  
 
Tentang tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk lebih memantapkan brand Gresik sebagai Kabupaten Industri. Peningkatan peran industri yang ada di Kabupaten Gresik terhadap kemajuan kebudayaan perlu lebih dipacu lagi. 

Menurut Bupati, dengan adanya pameran karnaval industri ini, diharapkan perkembangan industri di Gresik bisa lebih berwawasan budaya. 

"Budaya di Gresik adalah budaya santri. Oleh sebab itu setiap industry yang ada di Gresik lebih berperan terhadap nilai-nilai social keagamaan. Harus lebih berperan terhadap kemajuan budaya, namun tidak meninggalkan nilai-nilai Islami,” paparnya.
 
Pameran akbar mega Industri yang berbudaya ini murni dari keinginan untuk meningkatkan investasi di Gresik. Mulanya hal ini merupakan tugas kepada Pemkab Gresik dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menarik investor dan wisatawan berkunjung ke Indonesia.

"Kami memilih kegiatan ini Karena memang belum pernah ada sebelumnya. Untuk itu agar masyarakat Gresik ikut mensukseskan program ini bersama-sama. Marilah kita bersama-sama menyambut investor baru” ungkap Sambari optimis. 
 
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Suyono menjelaskan, selain pelaksanaan karnaval, pihaknya juga menyelenggarakan pameran industri ini selama tiga hari. 

Kegiatan ini dimulai pada 27 – 30 Oktober 2016 dan diselenggarakan di indoor Gelora Joko Samudro. Selain karnaval thriller dan pameran industry, panitia juga mengadakan festifal kuliner dan pentas seni.
 
"Setiap perusahaan disiapkan stand seluas Sembilan meter persegi. Gerai-gerai tersebut dapat dipakai untuk memperkenalkan produk. Selain itu mereka juga diperkenankan untuk mensosialisasikan industrinya masing-masing. Hal ini penting, Karena mungkin saja masih banyak masyarakat yang belum tahu apa saja produk dan industri yang ada disini,” jelas Suyono. (Adv)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016