Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan World Bank siap bantu merealisasi AMC Surabaya dengan memberikan sejumlah pinjaman dan juga hibah.
     
 "World Bank bisa memberi hibah, bentuknya sebagian bisa hibah sebagainnya dalam bentuk pinjaman. Tapi saya tidak bisa pinjam langsung ke World Bank-nya, melainkan harus lewat pemerintah pusat," kata Risma saat mengadakan audiensi dengan World Bank di kediaman Wali Kota Surabaya, Sabtu.
     
Namun, lanjut dia, resiko jika World Bank ikut membantu pendanaan realiasasi AMC, maka sistem lelang untuk pengadaan armada pun harus menyesuaikan yaitu sistem yang digunakan untuk lelangnya adalah harus terbuka. Tidak bisa dilakukan dengan sistem penunjukan langsung. 
     
Untuk itu, wali kota perempuan pertama Surabaya ini akan berkomunikasi dulu dengan DPRD dan juga pemerintah pusat. Dalam kesempatan tersebut Risma pun menceritakan bagaimana kondisi pengerjaan proyek AMC di Surabaya. 
     
 Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menunggu kepastian dari pemerintah pusat terkait terbitkan Kepres yang saat ini tak kunjung diberikan. Padahal tanpa taken surat itu maka proyek akan susah berjalan.
     
 "Saya kan juga tidak bisa kalau tanpa kepastian. Kalau pun kepres itu terbit akhir tahun ini, paling tidak baru bisa digunakan AMC-nya tahun 2019 atau sekitar dua tahun. Tapi kan nanti bagaimana dengan kondisi kota, tentu tingkat memiliki mobil probadi juga sudah tinggi, lalu juga Surabaya jauh lebih macet," kata Risma.
     
Oleh sebab itu, dengan adanya tawaran Wolrd Bank ini pihaknya ingin bisa bertemu langsung dengan seluruh pihak yang terlibat dengan proyek AMC dan duduk bersama, baik dengan Kemenhub, PT KAI, dan juga dari Wolrd Bank.   
     
 Dengan kondisi saat ini, Risma juga menekankan untuk semua jalan dulu sesuai tugasnya hingga saatnya nanti bisa bertemu di satu titik. "Saya tidak mau kalau sekarang Kemenhub yang sudah lama bantu terus berheti di tengah jalan. Padahal kan aku sudah mulai dari bertahun tahun yang lalu untuk proyek AMC ini," kata Risma.
     
 Sementara itu, Program Leader World Bank Indonesia Taimur Samad mengatakan pihaknya selalu mendukung realisasi proyek trem. Bahkan keterlibatan world bank bukan hanya nanti dalam kerja sama pendanaan. Melainkan selama ini pihaknya sudah membantu dalam membuatkan analisa dan feasibility studi untuk AMC Surabaya.
     
 "Kita sudah berkomintmen untuk membantu dalam proyek AMC di Surabaya. kita bisa menyediakan pendanaan untuk kota ini. Dan yang kita bicarakan saat ini aadalah bagaimana realisasinya nanti. Tapi untuk pendanaan kami siap, sebagaimana yang sudah kami lakukan juga di negara negara lain," kata Taimur.
     
 Menurutnya, wolrd bank juga membantu dalam memberikan saran-saran tentang bagaimana membuat perencanaan pendanaan yang efektif dengan solusi teknologi yang terbagik dan sesuai dengan kebutuhan transportasi di Surabaya.
     
 "Untuk bentuknya apa dan nilainya bagaimana masih belum kita putuskan. Tapi kita tetap berharap kita bisa bantu dalam mendanai AMC Surabaya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016