Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Kristen Petra Surabaya, Sabtu menggelar pentas seni dan relief berbahan malam bertajuk "Abdimas Perbaikan SMP YPAB dan Pentas Seni Disabiltas" guna menggalang dana untuk kaum disabilitas yang ada di Surabaya.
"Kegiatan ini bertujuan untuk penggalangan dana yang diambil dari kontribusi para mahasiswa UK Petra yang terlibat di acara ini. Rencananya dana ini akan digunakan untuk perbaikan banguna SMPLB-A YPAB yang berada di Gebang Putih," kata Kepala DMU UK Petra, Adi Wibowo ST MT, di Auditorium Kampus UK Petra, Sabtu.
Dia menjelaskan, sebagai sekolah berkebutuhan khusus, sekolah ii masih membutuhkan bantuan rancangan desain yang lebih aman untuk para siswanya. Dirinya menambahan, tahun lalu UK Ptra tlah me-redesign beberapa hal. Namun untuk kali ini renovasi yang akan dilakukan adalah pembuatan ramp, pintu geser di kelas, dan pembuatan pelindung di jendela nako dari rangka aluminium agar tidak membahayakan para siswa.
Sementara itu, Panitia Pelaksana sekaligus Dosen DMU UK Petra, menjelaskan kegiatan pentas seni ini terdiri dari dua kegiatan besar, yakni pentas seni pada pukul 09.00-10.00 WIB dan pada pukul 10.00-11.00 WIB para penyandang disabilitas akan berkreasi membuat karya seni yang bertemakan "Cita-citaku di masa depan".
"Dalam pentas seni akan ditampilkan berbagai atraksi antara lain musik patrol, menari dan angklung. Selain itu mahasiswa akan berkolaborasi dengan para siswa untuk membuat lukisan dan relief," jelas dosen yang mengajar Indonesian Culture ini.
Gunawan mengatakan, acara ini sengaja digelar untuk mengeksplorasi talenta para siswa disabilitas dan mengasah rasa empati mahasiswa UK Petra. Dengan itu diharapkan kepercayaan diri para siswa disabilitas akan meningkat.
"Tak hanya itu saja, dalam acara ini juga akan disisipkan sosialisai mengenai hak-hak difabel oleh Ttuts Setiawan, GUru YPAB dan pemenang penghargaan Satu Indonesia Award tahun 2015 dari Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia)," pungkasnya.
Acara pentas seni "Abdimas Perbaikan SMP YPAB dan Pentas Seni Disabiltas" diikuti 300 mahasiswa UK Petra dan 80 siswa penyandang disabilitas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kegiatan ini bertujuan untuk penggalangan dana yang diambil dari kontribusi para mahasiswa UK Petra yang terlibat di acara ini. Rencananya dana ini akan digunakan untuk perbaikan banguna SMPLB-A YPAB yang berada di Gebang Putih," kata Kepala DMU UK Petra, Adi Wibowo ST MT, di Auditorium Kampus UK Petra, Sabtu.
Dia menjelaskan, sebagai sekolah berkebutuhan khusus, sekolah ii masih membutuhkan bantuan rancangan desain yang lebih aman untuk para siswanya. Dirinya menambahan, tahun lalu UK Ptra tlah me-redesign beberapa hal. Namun untuk kali ini renovasi yang akan dilakukan adalah pembuatan ramp, pintu geser di kelas, dan pembuatan pelindung di jendela nako dari rangka aluminium agar tidak membahayakan para siswa.
Sementara itu, Panitia Pelaksana sekaligus Dosen DMU UK Petra, menjelaskan kegiatan pentas seni ini terdiri dari dua kegiatan besar, yakni pentas seni pada pukul 09.00-10.00 WIB dan pada pukul 10.00-11.00 WIB para penyandang disabilitas akan berkreasi membuat karya seni yang bertemakan "Cita-citaku di masa depan".
"Dalam pentas seni akan ditampilkan berbagai atraksi antara lain musik patrol, menari dan angklung. Selain itu mahasiswa akan berkolaborasi dengan para siswa untuk membuat lukisan dan relief," jelas dosen yang mengajar Indonesian Culture ini.
Gunawan mengatakan, acara ini sengaja digelar untuk mengeksplorasi talenta para siswa disabilitas dan mengasah rasa empati mahasiswa UK Petra. Dengan itu diharapkan kepercayaan diri para siswa disabilitas akan meningkat.
"Tak hanya itu saja, dalam acara ini juga akan disisipkan sosialisai mengenai hak-hak difabel oleh Ttuts Setiawan, GUru YPAB dan pemenang penghargaan Satu Indonesia Award tahun 2015 dari Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia)," pungkasnya.
Acara pentas seni "Abdimas Perbaikan SMP YPAB dan Pentas Seni Disabiltas" diikuti 300 mahasiswa UK Petra dan 80 siswa penyandang disabilitas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016