Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro, Jawa Timur, mengimbau penambang perahu Bengawan Solo melengkapi peralatan keamanan di setiap perahunya untuk mengantisipasi perahu penyeberangan mengalami musibah.
"Dari hasil monitor dan evaluasi yang kami lakukan banyak perahu tambang Bengawan Solo yang peralatan keamanan perahu sudah rusak," kata Kasi Angkutan Air Dishub Bojonegoro Agung Sudarmanto, di Bojonegoro, Jumat.
Ia mengaku dishub melakukan monitor dan evaluasi di lokasi penyeberangakan perahu tambang Bengawan Solo dilakukan pekan lalu.
"Fokus monitor dilokasi penyeberangan yang padat penumpang, seperti di sejumlah lokasi penyerangan perahu tambang di Kecamatan Kota, dan Kanor," ucapnya.
Melihat kondisi yang ada, menurut dia, penambang perahu yang peralatan keamanan penumpang perahu sudah rusak diminta melapor untuk memperoleh ganti.
Penambang perahu di sejumlah lokasi, lanjut dia, sudah mulai mengajukan permintaan pergantian peralatan keamanan, antara lain, penambang perahu di Banjarsari, Kecamatan Trucuk, dan Desa Kauman, di Kecamatan Kota.
"Tapi stok peralatan keamanan perahu yang kami miliki terbatas hanya tersisa 20 unit pelampung (life buoy)," jelas dia.
Padahal, masih menurut dia, lokasi penyeberangan perahu tambang Bengawan Solao di daerahnya jumlahnya mencapai 84 titik mulai Kecamatan Margomulyo, di wilayah barat, Kecamatan Kota, sampai di wilayah timur di Kecamatan Baureno.
"Lokasi penyeberangan perahu tambang Bengawan Solo di daerah kami juga menghubungkan dengan Tuban dan Blora, Jawa Tengah," tambahnya.
Ia mengharapkan perusahaan minyak yang ada di daerahnya juga pihak lainnya ikut memberikan bantuan peralatan keamanan perahu kepada penambang perahu tambang Bengawan Solo di daerahnya.
"Harga peralatan keamanan perahu tambang dengan standar untuk laut, seperti pelampung dan jaket pelampung untuk operator perahu hanya sekitar Rp100 ribu per pelampung," tuturnya.
Ia menambahkan Tim ITS Surabaya sudah membuat desain perahu tambang Bengawan Solo yang aman yang akan dilakukan uji coba dalam pelatihan pembuatan perahu di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, akhir Oktober.
"Pelatihan akan mengundang seluruh penambang perahu juga pengusaha tambang perahu di Bengawan Solo," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Dari hasil monitor dan evaluasi yang kami lakukan banyak perahu tambang Bengawan Solo yang peralatan keamanan perahu sudah rusak," kata Kasi Angkutan Air Dishub Bojonegoro Agung Sudarmanto, di Bojonegoro, Jumat.
Ia mengaku dishub melakukan monitor dan evaluasi di lokasi penyeberangakan perahu tambang Bengawan Solo dilakukan pekan lalu.
"Fokus monitor dilokasi penyeberangan yang padat penumpang, seperti di sejumlah lokasi penyerangan perahu tambang di Kecamatan Kota, dan Kanor," ucapnya.
Melihat kondisi yang ada, menurut dia, penambang perahu yang peralatan keamanan penumpang perahu sudah rusak diminta melapor untuk memperoleh ganti.
Penambang perahu di sejumlah lokasi, lanjut dia, sudah mulai mengajukan permintaan pergantian peralatan keamanan, antara lain, penambang perahu di Banjarsari, Kecamatan Trucuk, dan Desa Kauman, di Kecamatan Kota.
"Tapi stok peralatan keamanan perahu yang kami miliki terbatas hanya tersisa 20 unit pelampung (life buoy)," jelas dia.
Padahal, masih menurut dia, lokasi penyeberangan perahu tambang Bengawan Solao di daerahnya jumlahnya mencapai 84 titik mulai Kecamatan Margomulyo, di wilayah barat, Kecamatan Kota, sampai di wilayah timur di Kecamatan Baureno.
"Lokasi penyeberangan perahu tambang Bengawan Solo di daerah kami juga menghubungkan dengan Tuban dan Blora, Jawa Tengah," tambahnya.
Ia mengharapkan perusahaan minyak yang ada di daerahnya juga pihak lainnya ikut memberikan bantuan peralatan keamanan perahu kepada penambang perahu tambang Bengawan Solo di daerahnya.
"Harga peralatan keamanan perahu tambang dengan standar untuk laut, seperti pelampung dan jaket pelampung untuk operator perahu hanya sekitar Rp100 ribu per pelampung," tuturnya.
Ia menambahkan Tim ITS Surabaya sudah membuat desain perahu tambang Bengawan Solo yang aman yang akan dilakukan uji coba dalam pelatihan pembuatan perahu di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, akhir Oktober.
"Pelatihan akan mengundang seluruh penambang perahu juga pengusaha tambang perahu di Bengawan Solo," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016