Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, akan menyosialisasikan kepada penambang terkait penertiban penambangan minyak dan penyulingan "ilegal" di Kecamatan Kedewan.
"Sosialisasi terkait penertiban penambangan minyak dan penyulingan "ilegal" kepada para penambang akan langsung dilakukan Bupati Bojonegoro Suyoto," kata "Field Manager" Pertamina Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto, di Cepu, Selasa.
Ia mengaku sudah mengkoordinasikan rencana penertiban penambangan minyak dan penyulingan "ilegal" di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, langsung kepada Bupati Bojonegoro Suyoto, pekan lalu.
Rencana itu, lanjut dia, memperoleh tanggapan positip, bahkan Bupati Bojonegoro Suyoto akan langsung memimpin sosialisasi kepada para penambang minyak terkait penertiban penambangan minyak dan penyulingan "ilegal".
"Rencana sosialisasi penertiban akan dimulai setelah tanggal 15 Oktober," katanya menegaskan.
Menurut dia, keberadaan penyulingan minyak tradisional yang berlangsung selama ini yang mempengaruhi masih berlangsungnya penambangan minyak "ilegal".
Oleh karena itu, katanya, penyulingan minyak mentah tradisional menjadi bahan bakar minyak (BBM) solar harus ditertibkan agar tidak ada lagi penambangan minyak "ilegal".
Apalagi, lanjut dia, kawasan setempat sudah dikembangkan menjadi kawasan wisata minyak "The Little" Teksas Wonocolo.
"Penertiban penyulingan minyak tradisional akan dilakukan bertahap. Targetnya kawasan setempat bisa kembali dihijaukan," ucapnya menegaskan.
Sebelumnya, ia menjelaskan di lapangan minyak tradisional di Kecamatan Kedewan, juga akan dipasang portal yang berfungsi sebagai pos penjagaan keluar masuknya minyak mentah dan wisatawan.
Sesuai rencana satu portal akan dipasang di jalan masuk menuju lapangan sumur minyak tua di Desa Wonocolo dan satu portal lagi dipasang di jalan masuk dari Kecamatan Kedewan.
Di kedua portal akan dilengkapi dengan pos yang dijaga petugas keamanan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu yang diperkuat petugas kepolisian resor (polres) dan Kodim 0813.
Ia memperkirakan produksi lapangan sumur minyak tua di Desa Wonocolo, Hargomulyo, juga Beji, di Kecamatan Kedewan, rata-rata bisa mencapai 1.000 barel per harinya.
Tapi, katanya, produksi minyak mentah dari lapangan sumur minyak dengan jumlah 733 titik sumur yang disetorkan kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, rata-rata hanya sekitar 250 barel per hari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Sosialisasi terkait penertiban penambangan minyak dan penyulingan "ilegal" kepada para penambang akan langsung dilakukan Bupati Bojonegoro Suyoto," kata "Field Manager" Pertamina Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto, di Cepu, Selasa.
Ia mengaku sudah mengkoordinasikan rencana penertiban penambangan minyak dan penyulingan "ilegal" di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, langsung kepada Bupati Bojonegoro Suyoto, pekan lalu.
Rencana itu, lanjut dia, memperoleh tanggapan positip, bahkan Bupati Bojonegoro Suyoto akan langsung memimpin sosialisasi kepada para penambang minyak terkait penertiban penambangan minyak dan penyulingan "ilegal".
"Rencana sosialisasi penertiban akan dimulai setelah tanggal 15 Oktober," katanya menegaskan.
Menurut dia, keberadaan penyulingan minyak tradisional yang berlangsung selama ini yang mempengaruhi masih berlangsungnya penambangan minyak "ilegal".
Oleh karena itu, katanya, penyulingan minyak mentah tradisional menjadi bahan bakar minyak (BBM) solar harus ditertibkan agar tidak ada lagi penambangan minyak "ilegal".
Apalagi, lanjut dia, kawasan setempat sudah dikembangkan menjadi kawasan wisata minyak "The Little" Teksas Wonocolo.
"Penertiban penyulingan minyak tradisional akan dilakukan bertahap. Targetnya kawasan setempat bisa kembali dihijaukan," ucapnya menegaskan.
Sebelumnya, ia menjelaskan di lapangan minyak tradisional di Kecamatan Kedewan, juga akan dipasang portal yang berfungsi sebagai pos penjagaan keluar masuknya minyak mentah dan wisatawan.
Sesuai rencana satu portal akan dipasang di jalan masuk menuju lapangan sumur minyak tua di Desa Wonocolo dan satu portal lagi dipasang di jalan masuk dari Kecamatan Kedewan.
Di kedua portal akan dilengkapi dengan pos yang dijaga petugas keamanan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu yang diperkuat petugas kepolisian resor (polres) dan Kodim 0813.
Ia memperkirakan produksi lapangan sumur minyak tua di Desa Wonocolo, Hargomulyo, juga Beji, di Kecamatan Kedewan, rata-rata bisa mencapai 1.000 barel per harinya.
Tapi, katanya, produksi minyak mentah dari lapangan sumur minyak dengan jumlah 733 titik sumur yang disetorkan kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, rata-rata hanya sekitar 250 barel per hari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016