Sumenep (Antara Jatim) - Satuan Polisi Perairan (Polair) Polres Sumenep, Jawa Timur, Selasa, masih menyisir Perairan Giligenting dan sekitarnya untuk mencari kemungkinan masih adanya benda misterius yang jatuh dari udara.

"Anggota kami masih di lapangan dan untuk sementara belum ada temuan baru," ujar Kapolres Sumenep AKBP Joseph Ananta Pinora di Sumenep, Selasa siang.

Pada Senin (26/9), sejumlah warga melihat dan menemukan benda misterius atau tak dikenal di lima lokasi di Kecamatan Giligenting.

Penyisiran itu bagian dari upaya penyelidikan yang dilakukan Polres Sumenep sekaligus untuk mencari kemungkinan masih adanya benda misterius lainnya di Perairan Giligenting.

"Anggota kami akan menyisir Perairan Giligenting dan sekitarnya hingga sore. Kalau ada warga yang menemukan benda tak dikenal lainnya, tolong segera dilaporkan kepada kami dan jajaran," kata Pinora, menerangkan.

Sesuai data di Polres Sumenep, terdapat lima lokasi yang menjadi tempat jatuhnya benda tak dikenal di Kecamatan Giligenting.

Lokasi pertama adalah perairan di sebelah selatan Desa Jate, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting.

Sesuai hasil keterangan dari warga setempat yang dihimpun polisi, terlihat benda warna putih keabu-abuan dalam posisi melayang pada Senin sekitar pukul 09.30 WIB.

Benda tersebut terlihat meledak dan selanjutnya jatuh di perairan di sebelah selatan Desa Jate.

Versi warga setempat, lokasi jatuhnya benda itu termasuk perairan yang tidak dangkal.

Sementara di empat lokasi lainnya, ditemukan empat benda tak dikenal, yakni tiga benda menyerupai drum dengan lilitan dari bahan diduga lembaran fiber berwarna hitam dan satu benda menyerupai radiator dan serpihannya dalam kondisi diduga hangus terbakar.

Saat ini empat benda tak dikenal itu telah berada di Mapolres Sumenep untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. 

Sebelumnya, warga Pulau Giliraja yang menemukan benda-benda tak dikenal itu menduga barang tersebut adalah bom dan bagian dari badan pesawat. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016