Situbondo (Antara Jatim) - Ratusan warga Desa Selomukti, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin, unjuk rasa ke kantor pemerintah kabupaten setempat memprotes hasil tes tulis bakal calon kepala desa (Bacakades) karena diduga terjadi permainan dari panitia pemilihan kepala desa yang tidak meloloskan tiga orang.

Dalam orasinya, koordinator aksi unjuk rasa ini menuding panitia Pilkades berbuat curang dan bekerjasama dengan tim independen tes tulis terhadap bakal calon kepala desa. Sehingga tiga dari delapan bakal calon kades tidak diloloskan dengan alasan nilai ketiganya paling rendah.

"Di Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, ada delapan bakal calo kepala desa yang mengikuti tes tulis pekan lalu. Akan tetapi dari delapan orang tersebut ada tiga yang tidak diloloskan oleh panitia Pilkades dan dari sanalah kami curiga ada kongkalikong antara panitia Pilkades dan tim penguji tes tulis yang ditunjuk panitia," kata Koordinator Unjuk Rasa Indriyani di sela melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab Situbondo.

Ia mengatakan, ratusan warga pria maupun perempuan yang menggelar unjuk rasa ke Pemkab Situbondo adalah perwakilan dari sekitar 3.000 pendudk di Desa Selomukti. Dan tuntutan mereka yakni meminta panitia Pilkades melakukan tes tulis ulang terhadap delapan kepala bakal calon kades tersebut.

Kecurigaan adanya permainan panitia pilkades, katanya, bermula dari salinan hasil tes tulis bakal calon kades tidak diberikan kepada tiga bakal calon kades diantaranya Abu Hasan, Iswahyudi dan Syaiful Rahman.

"Ketiga bakal calon kades yang tidak lolos ini adalah harapan masyarakat Desa Selomukti, agara mereka bisa mencalonkan dan menjadi pemimpin di desa kami karena selama ini sebelum mencalonkan sudah tebrukti peduli terhadap masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Kabag Pemdes) Pemkab Situbondo Dimyati Hamid mengatakan, sesuai Perda Nomor 9 Tahun 2015 Pasal 33 ayat (5), tes tulis tersebut dilakukan di desa dalam Pilkades apabila bakal calon kades yang memenuhi syarat lebih dari 5 orang, maka diadakan penyaringan untuk memperoleh 5 bakal calon kepala desa.

"Terkait protes hasil tes tulis yang dimaksud pengunjuk rasa kami tidak ikut-ikut karena diserahkan pada panitia pelaksana Pilkades. Namun hari ini juga kami meminta perwakilan lima perwakilan pengunjuk rasa dan delapan bakal calon kades melihat bersama-sama hasil tes tulis kedelapan bakal calon kades tersebut biar transparan," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 14 bakal calon kepala desa dari Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, dan Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan yang akan mengikuti Pilkades serentak pada 11 Oktober mengikuti tes tulis di aula Pemkab Situbondo. Dan hasilnya, dari 14 bakal calon kades empat diantaranya tidak lolos karena nilainnya paling rendah.

"Dua desa tersebut bakal calon kadesnya diharuskan mengikuti tes tulis karena bakal calonnya lebih dari lima orang. Desa Selomukit baka calon kades berjumlah delapan dan Desa Sumberejo enam orang," ucapnya.

Pemilihan kepala desa (pilkades) pada 2016 akan dilakukan secara serentak di 17 desa di Kota Santri tersebut dengan total calon kepala desa sebanyak 58 orang calon dengan jumlah setiap desa yang berbeda. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016