Madiun (Antara Jatim) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Cabang Madiun beraksi guna menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri.
Aksi yang digelar di Alun-Alun Kota Madiun, Jawa Timur, tersebut dalam rangka menyambut rencana kunjungan kerja Presiden Jokowi bersama rombongannya ke Kabupaten Ponorogo pada Senin (19/9).
"Bangsa Indonsia harus menjadi bangsa yang mandiri dan tidak berpihak pada asing," ujar Koordinator aksi Husain Fatta Mizani di Madiun, Minggu.
Menurut dia, kondisi Indonesia saat ini sudah sangat tergantung pada investor asing. Salah satu indikatornya adalah banyaknya orang luar negeri yang memiliki perusahaan maupun saham di bumi pertiwi.
"Banyak orang asing yang menjadi bos di negara kita. Sementara warga pribumi hanya menjadi bawahan di negera sendiri. Karena itu, kini saatnya Indonesia bangkit dan menjadi bos di negeri sendiri," kata dia.
Husain menjelaskan, untuk menjadi bangsa yang mandiri, pemerintah harus mengambil tindakan tegas agar tidak mudah didikte oleh bangsa asing.
"Sehingga Indonesia dilihat mata dunia sebagai negara yang berdaulat, tidak lemah, dan diperhitungkan. Selain itu, aset dan kekayaan alam negara harus dipergunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dan bukannya dikeruk dan dijual untuk asing," kata dia.
Setelah menyalurkan aspirasinya, sejumlah mahasiswa tersebut lalu membubarkan diri dengan tertib. Aksi tersebut mendapat pengamanan ketat dari petugas Polres Madiun Kota dan TNI setempat.
Sesuai rencana, Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ponorogo pada Senin (19/9). Direncanakan, dari Lanud Iswahjudi Magetan, Presiden beserta rombongan akan menggunakan helikopter menuju Ponorogo.
Di Ponorogo, Presiden dijadwalkan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Gedung Utama Universitas Darussalam Gontor dalam rangka syukuran peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.
Selain itu, Presiden juga dijadwalkan meninjau program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong dan Desa Jambon Kecamatan Jambon. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016