Surabaya (Antara Jatim) - Komisi Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya menindaklanjuti keluhan warga terkait keluhan bau tidak sedap yang diduga akibat pengolaan limbah mal City Of Tomorrow (Cito) yang kurang baik, dengan mengundang pihak terkait untuk rapat dengar pendapat pada Jumat (13/9).
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Agustina Poliana di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SDN 1 Dukuh Menanggal sepagai pihak yang mengeluhkan bau tidak sedap beberapa hari lalu.
"Sebagai tidak lanjutnya, kami layangkan surat undangan rapat dengar pendapat ke Badan Lingkungan Hidup (BLH), SDN 1 Dukuh Menanggal, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), dan Manajemen Cito," katanya.
Agustina Poliana mengatakan untuk sementara hasil sidak, pihaknya menduga ada kecerobohan yang dilakukan pihak Cito dalam melakukan pengolahan limbah. Dia mengatakan, indikasi itu diperkuat dengan sering terjadinya kebocoran pipa.
Selain itu, lanjut dia, tempat pengolahan limbahnya juga tidak tertutup rapat sehingga berdampak pencemaran lingkungan dengan bau yang tidak sedap. "IPAL dan cerobongnya masih terbuka kok, dan manajemen Cito kapan hari juga sudah mengakuinya," katanya.
Artinya, kata Agustina, pihaknya akan meminta kejelasan dari manajemen Cito atas permasalahan yang ditemukan di lapangan tersebut.
"Kami ingin mengetahui rencana manajemen Cito untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, saya juga ingin tahu janji mereka kapan bau itu tidak mengganggu pemukiman dan siswa sekolah khususnya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Agustina Poliana di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SDN 1 Dukuh Menanggal sepagai pihak yang mengeluhkan bau tidak sedap beberapa hari lalu.
"Sebagai tidak lanjutnya, kami layangkan surat undangan rapat dengar pendapat ke Badan Lingkungan Hidup (BLH), SDN 1 Dukuh Menanggal, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), dan Manajemen Cito," katanya.
Agustina Poliana mengatakan untuk sementara hasil sidak, pihaknya menduga ada kecerobohan yang dilakukan pihak Cito dalam melakukan pengolahan limbah. Dia mengatakan, indikasi itu diperkuat dengan sering terjadinya kebocoran pipa.
Selain itu, lanjut dia, tempat pengolahan limbahnya juga tidak tertutup rapat sehingga berdampak pencemaran lingkungan dengan bau yang tidak sedap. "IPAL dan cerobongnya masih terbuka kok, dan manajemen Cito kapan hari juga sudah mengakuinya," katanya.
Artinya, kata Agustina, pihaknya akan meminta kejelasan dari manajemen Cito atas permasalahan yang ditemukan di lapangan tersebut.
"Kami ingin mengetahui rencana manajemen Cito untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, saya juga ingin tahu janji mereka kapan bau itu tidak mengganggu pemukiman dan siswa sekolah khususnya," katanya. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016