Surabaya, (Antara Jatim) - AXA Financial Indonesia, atau perusahaan yang bergerak di bidang asuransi siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menyukseskan program amnesti pajak yang telah berjalan beberapa pekan terakhir.

CFO Axa Financial Indonesia Charlie Limboro, di Surabaya, Selasa mengatakan beberapa produk yang dimiliki Axa sangat cocok dengan program amnesti pajak, dan bisa dimanfaatkan beberapa nasabah yang mengikuti program tersebut.

"Beberapa produk kami ada yang cocok, seperti unit link atau apa pun. Namun kami tidak secara jelas mengambil kesempatan itu, karena itu program pemerintah, meski kami mempunyai beberapa program lainnya yang cukup menarik," katanya.

Charlie mengatakan, AXA Financial Indonesia siap mendukung secara penuh program amnesti pajak dan mencarikan solusi terbaik untuk bisnis bagi orang atau perusahaan yang mengikuti program tersebut.

"Kami tetap mendukung penuh program pemerintah, dan siap menjadi patner berjalannya program ini," katanya.

Charlie mengaku program amnesti pajak bukanlah hal baru, sebab sebelumnya juga pernah melakukan hal serupa, yakni seperti Tax Heaven yang ada di Eropa yang dilakukan dengan kerja sama dengan Bank Mandiri yang merupakan salah satu BUMN.

Sementara terkait pembayaran klaim nasabah, Charlie menjelaskan hingga Juli 2016, perusahaanya telah membayarkan klaim sebesar Rp62 miliar, dua di antaranya terhadap dua nasabah asal Surabaya dengan nilai cukup besar yakni Rp1,66 miliar.

"Klaim yang dibayarkan ini adalah bukti nyata dari kami dalam memberikan layanan yang terbaik, sekaligus komitmen kami untuk terus meningkatkan layanan kami kepada para nasabah," katanya.

Ia menjelaskan, untuk klaim Rp1,66 miliar diberikan kepada tertanggung Alia Rahayu Yapputranto sebesar Rp1 miliar, dan Elsye Anggrek sebesar Rp668 juta, keduanya untuk pengobatan.

Sementara itu, Country CEO AXA Indonesia Paul Henri Rastoul mengatakan penetrasi bisnis asuransi di Indonesia yang dilakukan AXA saat ini mencapai 23 persen, dari total pendudukan Indonesia sekitar 220 juta jiwa.

"Kita sadari kepedulian terhadap nilai asuransi masyarakat Indonesia masih kurang, karena kurangnya pendidikan mengenai asuransi. Oleh karena itu, AXA akan terus dorong agar asuransi menjadi salah satu hal yang utama," katanya.

Henri mengatakan, salah satu faktor sulit berkembangnya asuransi karena Indonesia adalah negara berkepulauan, sehingga konsentrasi berasuransi hanya ada di kota-kota besar.

"Kami sudah membuka beberapa cabang di daerah, salah satunya di Sorong dan Aceh untuk mengedukasi mereka yang tidak paham mengenai asuransi. Diharapkan ke depan masyarakat Indonesia bisa sadar dalam berasuransi," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016