Gresik, (Antara Jatim) - Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Gresik, Jawa Timur Edi Santoso mendesak pemerintah kabupaten (pemkab) setempat untuk menyiapkan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah baru, karena yang lama sudah tidak mampu menampung volume sampah warga.

"Sejak beberapa waktu lalu kami sudah meminta BLH untuk membangun TPA, tapi tak kunjung terealisasi. Sekarang ini kami sudah tidak mau dengar alasan lagi, kalau sudah ada lahan harus segera dibebaskan," ucap Edi di Gresik, Senin.

Edi mengaku masalah sampah merupakan salah problem utama di Gresik. Dan selama lahan TPA tidak disiapkan, persoalan pelik itu tidak akan bisa diselesaikan, padahal sudah dibicarakan beberapa waktu lalu.

“Pemerintah harus punya lahan sendiri, kalau tidak masalah sampah tidak akan terselesaikan, sebab saat ini masih menggunakan lahan milik swasta," katanya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gresik Sumarno mengakui volume sampah warga terus meningkat, dan membutuhkan lahan sekitar 25 hektar untuk membangun TPA untuk mengatasi hal itu.

Ia mengatakan, selama ini sampah Gresik dikirim ke TPA milik PT Semen Gresik yang berada di Kelurahan Ngipik, Kecamatan Kebomas dengan luas hanya 6 hektar, dan kini  sudah tidak mampu lagi menampung tingginya sampah yang ada, sebab volumenya terus meningkat.

"Sekarang ini, volume sampah di Gresik mencapai 600 ton per hari, dan itu jauh meningkat dibanding beberapa tahun lalu yang hanya pada kisaran 210 ton per hari," katanya.

Sumarno mengatakan, meningkatnya volume sampah seiring terus meningkatnya jumlah pemukiman warga dan kawasan-kawasan industri yang ada di Gresik.

Oleh karena itu, Sumarno mengaku  Gresik membutuhkan TPA baru, dan BLH sedang proses mencari lahan sekitar 20-25 hektar untuk membangunnya.

"Anggaran untuk perencanaan pembangunan sudah disiapkan melalui Perubahan Anggaran Keuangan akhir tahun ini. Selanjutnya, penganggaran untuk pembangunan TPA bakal dikucurkan pada APBD tahun 2017," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016