Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memprihatinkan fenomena anak SD-SMP naik motor sendiri ke sekolah, karena itu pihaknya mengimbau setiap wali murid atau orangtua siswa menyempatkan waktunya guna mengantar anak ke sekolah.
    
"Orangtua jangan membiarkan putra-putrinya berangkat sekolah membawa kendaraan bermotor sendiri, karena secara emosional juga belum waktunya," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yuli Prianto di Trenggalek, Minggu.
    
Ia mengatakan, maraknya siswa di bawah umur yang bermotor ke sekolah, terutama di daerah pegunungan menjadi keprihatinan pemimpin daerah setempat.
    
Oleh karenanya, kata dia, masalah sosial yang berkaitan dengan kependidikan dan hukum tersebut kini menjadi bahasan khusus jajaran forum pimpinan daerah setempat, khususnya pemkab dan kepolisian.
    
"Tidak bisa karena faktor jarak tempuh ke sekolah jauh, lalu orangtua maupun pemerintah memperbolehkan anak-anak yang belum cukup umur ini mengendarai sepeda motor pulang-pergi sekolah," ujarnya.
    
Selain melanggar Undang-undang lalu-lintas, kata dia, sewaktu-waktu bahaya bisa mengancam anak-anak didik tersebut, apalagi mereka masih sangat emosional.
    
Saat ini, katanya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek telah memerintahkan kepada seluruh jajaran kepala sekolah untuk membuat surat imbauan kepada seluruh wali murid agar tidak lagi membiarkan anaknya ke sekolah dengan mengendarai motor sendiri.
    
"Tidak hanya yang ada di Kecamatan Munjungan saja, tapi juga di daerah-daerah lain. Orang tua didorong untuk mengantar ke sekolah," ujarnya.
    
Selain itu, lanjut Yuli, pemda juga akan menyediakan kendaraan angkutan untuk antar-jemput siswa ke sekolah sebagai solusi permasalahan tersebut.
    
"Kami sedang mencoba mengkaji apakah asset kendaraan yang tidak terpakai milik pemkab ada yang bisa dipakai untuk membantu transportasi antar-jemput anak ke sekolah di beberapa daerah terpencil seperti di Munjungan ataupun lainnya," kata Yuli. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016