Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Jawa Timur H Abdullah Sani MPd menilai soal ujian nasional (UN) dalam bentuk analisa merupakan penyebab menurunnya nilai UN siswa di Jatim di bawah standar.

"Dalam beberapa tahun terakhir, nilai UN dari siswa SD hingga SMA di Jatim memang menurun terus," katanya dalam Buka Puasa PW LP Maarif NU Jatim Bersama Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rahman di Surabaya, Kamis.

Menurut fasilitator pelatihan guru yang juga guru SMA Khadijah Surabaya itu, penurunan nilai UN itu tidak terantisipasi secara baik, sehingga kini terjadi pada semua jenjang dan berlangsung terus dalam 2-3 tahunan.

"Soal dalam bentuk analisa itu memang mengarah pada pola berpikir tingkat tinggi yang berstandar internasional, tapi hal itu sebenarnya bisa diantisipasi melalui pembiasaan pada siswa dengan soal-soal sejenis, seperti soal studi kasus dan pembiasaan literasi," katanya.

Oleh karena itu, ia mengelak penurunan nilai UN pada semua jenjang pendidikan di Jatim disebabkan kualitas guru yang rendah, melainkan sistem kependidikan yang tidak antisipatif dengan perkembangan standar nilai itu.

"Saya kira guru sudah mengajar sesuai dengan indikator dan kurikulum yang diterima dari pemerintah, namun pemerintah tidak melakukan antisipasi sejak dini, buktinya kisi-kisi dari Kemendikbud selama ini tidak fokus ke soal-soal analisa," katanya.

Dalam Buka Puasa Bersama dengan puluhan pengurus LP Maarif NU Jatim itu, Kepala Disdik Jatim Saiful Rahman mengaku belum berani memastikan penyebab penurunan nilai UN di Jatim karena satu faktor.

"Kita tidak mau menyalahkan soal atau guru atau faktor tertentu, karena itu kami akan segera menurunkan tim untuk melakukan pemetaan secara sampling pada daerah atau sekolah yang mengalami penurunan kualitas cukup mencolok," katanya.

Menurut dia, tim yang turun ke semua kabupaten/kota itu akan melakukan evaluasi per daerah, lalu disimpulkan titik kelemahannya pada faktor apa, apakah pola pembelajaran, sarana prasarana, atau faktor lain.

"Insya-Allah, tahun ajaran baru, tim evaluasi akan turun melakukan pemetaan. Tim akan bekerja serius, karena nilai UN dibawah standar (55) untuk SMA mencapai 29 persen, SMK 42 persen, SD 13 persen, SMP/MTs 65 persen, jadi penurunannya tidak main-main," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga meminta bantuan pengurus LP Maarif NU Jatim untuk melakukan pemetaan serupa bagi sekolah swasta di lingkungan LP Maarif NU se-Jatim guna mendukung data bagi tim evaluasi Disdik Jatim. "Mungkin nanti kita juga bisa membantu," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau semua jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta, untuk memaksimalkan peran Guru BK dalam mendampingi siswa untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016