Madiun (Antara Jatim) - Perum Bulog Sub Divisi Regional IV Madiun mengawasi pelaksanaan operasi pasar bantuan ongkos angkut (OP-BOA) yang dilakukan Pemprov Jatim bersama dengan Perum Bulog Divre Jatim dan rekanan di wilayah kerjanya agar berjalan lancar.
Kepala Bulog Sub Divisi Regional IV Madiun Rachmat Syahdjoni Putra, Kamis, mengatakan, OP-BOA digelar bertujuan untuk menekan kenaikan harga komoditas yang terjadi menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2016.
"Sama seperti tahun kemarin, Bulog Madiun tahun ini tidak mendapat tugas untuk menggelar OP-BOA karena telah diserahkan ke Disperindag Madiun. Adapun, dalam pelaksanaan OP tersebut, tugas Bulog Madiun hanya mengawasi atau memonitor pelaksanaannya saja," ujar Kepala Bulog Sub Divisi Regional IV Madiun Rachmat Syahdjoni Putra, kepada wartawan, Kamis.
Menurut dia, OP-BOA di wilayah kerjanya yang meliputi Madiun dan Ngawi, sudah dilakukan sejak tanggal 28 Mei lalu hingga jelang lebaran mendatang. Terdapat empat komoditas yang disubsidi oleh Pemprov Jatim, yakni beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu.
Adapun, jumlah beras yang disediakan selama operasi pasar tersebut mencapai 19,5 ton, gula pasir sebanyak 22,5 ton, minyak goreng sebanyak 22.500 kilogram, dan tepung terigu sebanyak 6 ton.
Per harinya, jumlah beras yang didistribusikan ke masyarakat mencapai 650 kilogram, gula pasir 750 kilogram, minyak goreng 750 kilogram, dan tepung terigu 200 kilogram.
"Monitor tersebut bertujuan untuk mengawasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan pasokan tambahan beras dari Bulog Madiun. Berapa yang dibutuhkan per harinya, kami siap," kata dia.
Dalam OP-BOA tersebut, beras premium akan dijual Rp8.500 per kilogram dari harga di pasaran yang berkisar antara Rp9.500 hingga Rp 10.000 per kilogram. Gula Kristal Putih kualitas I (GKP I) dijual dengan harga Rp12.750 per kilogram dari harga pasaran Rp14.000 per kilogram, sedangkan GKP II dijual Rp13.750 dari harga pasaran Rp15.000 per kilogram.
Lalu, minyak goreng dijual Rp11.500 per liter dari harga pasaran Rp12.750 per liter, dan tepung terigu dijual Rp7.250 per kilogram dari harga pasaran mencapai Rp8.250 per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madiun, Sudandi, menambahkan, menjelang bulan Ramadhan harga bahan pokok di Madiun mulai naik signifikan.
Untuk menurunkan harga itu, dilakukan operai pasar BOA dengan menggandeng Pemprov Jatim. Dan juga operasi pasar bawang merah dan bawang putih oleh Bulog setempat. "Diharapkan, dengan operasi pasar, harga kembali turun, sehingga tidak memberatkan masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016