Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya menerapkan Program Konselor Sebaya guna melindungi anak–anak dari pengaruh negatif akibat pergaulan salah di lingkungannya.
    
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, M. Ikhsan, di Surabaya, Minggu, mengatakan untuk mengantisipasi tindakan negatif yang dilakukan anak-anak, tidak hanya cukup hanya mengandalkan pengawasan para guru di lingkungan sekolah.
    
"Namun dengan adanya program Konselor Sebaya tentunya akan membantu pengawasan di kalangan para siswa. Program ini dijalankan para pelajar yang mempunyai kepedulian terhadap masalah yang dihadapi teman-temannya," katanya.
    
Menurut dia, biasanya jika ada masalah, siswa takut menyampaikan ke orang tua atau guru, melainkan lebih banyak curhatnya ke media sosial atau teman.
    
Ikhsan menerangkan, dalam pelaksanaan program itu, tiap kelas dipilih 2 orang siswa yang menjadi konselor atau teman curhat. Biasanya, mereka yang dipilih adalah pengurus kelas atau teman-teman yang menonjol di kelas.
    
"Mereka yang menjadi konselor  diajari modul-modul yang yang berkaitan dengan cara berkomunikasi dengan siswa lainnya," katanya.
    
Ia mengatakan, curhat para siswa yang disampaikan ke konselor sebaya akan didiskusikan ke guru Bimbingan dan Konseling (BK) agar masalah yang dihadapi bisa segera diatasi.
    
Program Konselor Sebaya yang digagas Dinas Pendidikan Surabaya telah berjalan selama 3 tahun. Dan saat ini, menurut Ikhsan, program tersebut berkembang menjadi ekstra kulikuler siswa.
    
"Sudah hampir setahun ini, Program Konselor Sebaya menjadi ekskul siswa di sekolah," katanya.
    
Ikhsan mengakui untuk mengantisipasi tindakan negatif yang dilakukan anak-anak, tidak cukup hanya mengandalkan pengawasan di lingkungan sekolah karena selepas sekolah juga membutuhkan pantauan yang ekstra dari orang tua maupun masyarakat.
    
Ia mengatakan untuk menciptakan kenyamanan di lingkungan, Wali Kota Surabaya telah menginisiasi program  "Kampunge Arek Suroboyo". Program  tersebut meliputi, Program Kampung Kesehatan, kampung Pendidikan dan Kampung Aman.
    
"Warga diminta komitmen untuk menciptakan rasa aman lingkungan sekitarnya," katanya.
    
Ikhsan mencontohkan, dalam penerapan Kampung Pendidikan, pada jam belajar malam hari, anak-anak diharapkan tidak ke luar rumah. Pada malam hari anak-anak diharapkan belajar dengan didampingi  orang tua.
    
"Efeknya orang tua bisa bersama anak, sekaligus bisa menjaga anaknya," katanya.
    
Melalui  Program Kampunge Arek Suroboyo, para orang tua  bisa memantau anak-anak di lingkungan masyarakat. Apabila ada anak-anak yang bermain di saat jam pelajaran beralangsung, mereka bisa langsung menegurnya.
    
"Jadi bukan lagi linmas atau Satpol PP yang bertindak," jelasnya.
    
Program Kampunge Arek Suroboyo ini menurutnya sudah berjalan satu tahun ini. Melalui program ini, diharapkan para orang tua lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016