Surabaya, (Antara Jatim) - Praktisi media Errol Jonathans selaku CEO of Suara Surabaya Media menyatakan jika media "mainstream" masih menjadi tempat rujukan untuk validasi berita menyusul terus berkembangnya media sosial yang bisa dengan mudah diakses masyarakat.

"Jadi saat ini keberadaan media 'mainstream' tersebut digunakan untuk rujukan apakah berita yang beredar di media sosial tersebut benar atau tidak," katanya saat menjadi salah satu panelis dalam Professional Forum dan Talkshow bertajuk A Communication Overview In The Modern Era “Where are we in the ICT era?” yang digelar oleh Fakultas Ilmu Komunikasi UK Petra di Auditorium Universitas Kristen Petra, Surabaya, Kamis.

Ia mengemukakan, dalam perkembangannya media memang tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi yang terus berkembang saat ini.

"Menurut saya, dasar dari komunikasi tersebut masih tetap sama. Namun, yang menjadi perkembangannya saat ini adalah sarananya yang terus berkembang salah satunya adalah media sosial yang saat ini terus berkembang," katanya.

Namun demikian, kata dia, yang perlu diperhatikan adalah cara memanfaatkan media sosial tersebut seperti apa jangan sampai melawannya.

"Karena menurut saya, melawan perkembangan media seperti yang berkembang saat ini akan sia-sia. Yang harus dilakukan adalah memanfaatkan perkembangannya tersebut," katanya.

Sementara itu, Cipluk carlita Communication Manager Twitter Indonesia salah satu panelis yang lain mengatakan, perkembangan media, seperti media sosial saat ini memang tidak bisa dibendung.

"Yang harus diperhatikan saat ini adalah bagaimana menyikapi bagaimana perkembangan media sosial tersebut dengan bijak," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Desi Yoanita, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UK Petra mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian acara hari jadi ke-15 Ilmu Komunikasi UK Petra.

"Dengan adanya kegiatan ini semoga para peserta dapat mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan tepat," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016