Tulungagung (Antara Jatim) - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengunjungi rumah mahasiswa IAIN Tulungagung penerima program beasiswa "Bidik Misi" (biaya pendidikan mahasiswa miskin berprestasi) 2016 di wilayah Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin.
    
Didampingi Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin, Menag sempat berjalan kaki menyusuri tanggul sungai irigasi di Desa Ngubalan, Kecamatan Kalidawir sebelum akhirnya sampai di rumah mahasiswi IAIN TUlungagung, Murti Tri Wahyuni.
    
"Bapak menteri ingin melihat langsung kondisi mahasiswi penerima program beasiswa bidik misi. Beliau ingin memastikan program bantuan untuk mahasiswa miskin tersebut benar-benar tepat sasaran," kata Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin.
    
Dalam kunjungannya, Menag sempat berdialog langsung dengan Murti Tri Wahyuni beserta orang tuanya.
    
Menag bertanya soal besaran beasiswa yang diterima serta pengelolaan keuangan untuk kegiatan perkuliahan yang dilakukan Murti selaku mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Inggris.
    
"Apa dana beasiswa yang kamu terima sudah cukup," tanya Menag Lukman Hakim.
    
Kepada sang menteri, Murti Tri Wahyuni yang kini duduk di bangku kuliah semester IV mengaku dana beasiswa yang diterimanya sangat membantu dalam melanjutkan perkuliahan di IAIN. "Insya Allah cukup," ujarnya.
    
Ia mengaku bersyukur lolos seleksi program beasiswa bidik misi yang menjadi program pemerintah.
    
Sebab, kata dia, orang tuanya yang hanya petani kecil tidak cukup mampu membiayai perkuliahan saat Yuni memaksa untuk melanjutkan studi di IAIN Tulungagung selepas dari bangku SMA Surya Buana Malang.
    
Meskipun telah lolos program bidik misi, Yuni mengaku sempat bingung karena di awal perkuliahan dia harus membayar uang UKT atau perkuliahan semester 1 sebesar Rp927,5 juta, sementara saat itu dana bidikmisi belum cair.
    
"Untung ada yang memberi pinjaman sementara sampai beasiswa bidik misi saya keluar pada pertengahan semester," ujarnya.
    
Ia menjelaskan, setiap semester mendapatkan dana bidik misi sebesar Rp927,5 juta untuk membayar UKT dan uang saku sebesar Rp600 ribu setiap bulannya.
    
Di akhir kunjungan, Menag berpesan kepada Yuni untuk rajin belajar hingga lulus kuliah.
    
"Kuliah yang benar, dan maksimalkan kesempatan yang ada selama di bangku perkuliahan untuk berprestasi hingga lulus nanti. Semoga cita-cita nanda kelak untuk menjadi guru tercapai," kata Menag Lukman sebelum pamitan pulang didampingi rombongan.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016